eprintid: 4921 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 52 dir: disk0/00/00/49/21 datestamp: 2021-05-20 02:00:40 lastmod: 2021-05-20 02:00:40 status_changed: 2021-05-20 02:00:40 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 01052035, ELVARINI PURBA creators_id: elvarini@yahoo.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Radjagukguk, Robinson corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: PERJUMPAAN FALSAFAH HABONARON DO BONA DENGAN KEBENARAN MENURUT PAULUS DALAM ROMA 3:2131 ispublished: pub subjects: B1 subjects: BR subjects: BS divisions: pend_teologi full_text_status: restricted keywords: Habonaron Do Bona, Kebenaran, Paulus abstract: Jauh sebelum agama (Islam dan Kristen) datang ke tanah Simalungun, masyarakat Simalungun memiliki falsafah hidup yaitu Habonaron do Bona yang sudah eksis, paling tidak sejak abad ke-5 Masehi. Leluhur orang Simalungun sangat memegang teguh falsafah tersebut. Apa yang menjadi akibat pemaknaan atas Habonaron do Bona adalah terciptanya kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat Simalungun sendiri. Kampung-kampung orang Simalungun jarang sekali dilanda perampokan dan pencurian. Barang-barang yang tercecer tidak beranjak dari tempatnya. Selain itu, falsafah ini juga berdampak pada pola pikir orang Simalungun yang sangat berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan. Namun kini, transformasi budaya menyebabkan terkikisnya nilai-nilai luhur yang dahulu dipegang teguh oleh leluhur Simalungun. Salah satu dampak negatif atas transformasi budaya adalah degradasi nilai Habonaron do Bona. Degradasi tersebut nyata dengan meningkatnya tingkat kriminalitas dalam masyarakat Simalungun. Apa yang tadinya sesuatu yang tabu dilakukan kini menjadi sesuatu yang lazim terjadi. Pemerintah kabupaten Simalungun menetapkan falsafah Habonaron do Bona sebagai simbol dan lambang kabupaten Simalungun, dengan harapan Kebenaran menjadi jati diri masyarakat Simalungun baik secara politis maupun secara etis. Upaya mengangkat kembali falsafah Habonaron do Bona perlu didukung penuh. Namun juga dibutuhkan sikap kritis dan selektif terhadap hal-hal mana dalam falsafah Habonaron do Bona yang tetap dipertahankan, dan hal-hal mana dalam falsafah Habonaron do Bona yang tidak cocok lagi untuk diterapkan pada masa kini. Tulisan ini bermaksud untuk memperjumpakan falsafah Habonaron do Bona dengan Kebenaran menurut Paulus dalam Roma 3:21-31. Dalam surat Roma 3:21-31, Paulus menguraikan apa dan bagaimana Kebenaran Allah. Dari proses perjumpaan itu, maka diketahui hal-hal mana dalam falsafah Habonaron do Bona yang layak dipertahankan dalam konteks kekinian (mendukung masyarakat Kristen Simalungun dalam melakukan perbuatan-perbuatan benar), sekaligus diketahui, hal-hal mana yang tidak lagi relevan untuk diterapkan. date: 2011-06 date_type: published pages: 113 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Teologi thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: 01052035, ELVARINI PURBA (2011) PERJUMPAAN FALSAFAH HABONARON DO BONA DENGAN KEBENARAN MENURUT PAULUS DALAM ROMA 3:2131. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/4921/1/01052035_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/4921/2/01052035_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf