%K Rasul Paulus, Keberagaman Indonesia, Agama %T POLA RASUL PAULUS DALAM MEMBERITAKAN YESUS KRISTUS (MENURUT II KORINTUS 5: 18-21) DAN RELEVANSINYA DALAM KONTEKS KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA %L katalog4914 %D 2011 %X Paulus merupakan seorang tokoh Alkitab yang mempunyai peranan cukup penting dalam sejarah kekristenan. Tulisan-tulisan (surat-surat) Paulus bisa dikatakan „mendominasi‟ Alkitab Perjanjian Baru. Setidaknya ada 8 (delapan) surat yang ditulis oleh Paulus sendiri.1 Dari jumlah surat tersebut, terlihat bahwa sumbangsih Paulus dalam kepengarangan atau sejarah kekristenan (dalam bentuk tulisan) sangat besar, jika dibandingkan dengan para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru (PB) yang lainnya – yang hanya 1-2 kitab saja. Tidak hanya „mendominasi‟ saja, namun surat-surat yang ditulis oleh Paulus kepenulisannya „lebih awal‟ jika dibandingkan keempat Injil yang notabenenya berbicara mengenai Yesus. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa teologi Paulus tentunya sangat berpengaruh dalam perkembangan kekristenan pada saat itu. Sebagai seorang rasul,2 Paulus menyadari bahwa tugas terpenting dalam hidupnya adalah memberitakan Injil atau berita perdamaian Allah kepada setiap orang. Dalam beberapa hal, Paulus selalu menegaskan kembali bahwa – sebagai rasul – ia diutus oleh Kristus untuk memberitakan Injil (misalnya I Kor. 1: 17). Dalam mengemban misi kerasulannya sebagai pemberita Injil, Paulus seringkali menggunakan kata “Yesus Kristus” atau pun “Kristus Yesus”. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa Paulus mengadopsi tradisi‐tradisi iman Gereja purba. Namun, tampaknya seperti para pengarang Injil lainnya, Paulus tidak meneruskan bahan tradisi begitu saja. Agaknya Paulus mewartakan Injil dengan segala kepandaian yang ada padanya, baik yang diterima dari pendidikan Yunani di Tarsus maupun dari teologi yang dipelajarinya dari Gamaliel di Yerusalem. %I Universitas Kristen Duta Wacana %A YOHANES ARI WIBOWO 01051999