%0 Thesis %9 Bachelor %A 41130088, FANDRY TUMIWA %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Kedokteran %D 2017 %F katalog:4843 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Post-Stroke Iskemik, Hipertensi, Gangguan Fungsi Kognitif, MoCA-Ina, CDT %P 64 %T HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN POST-STROKE ISKEMIK DI RS BETHESDA %U https://katalog.ukdw.ac.id/4843/ %X Pendahuluan: Stroke bisa menimbulkan gangguan fungsi kognitif. Insidensi gangguan fungsi kognitif meningkat tiga kali lipat setelah stroke, dan biasanya melibatkan gangguan kemampuan visiospasial, memori, orientasi, bahasa, perhatian, dan fungsi eksekutif. Penelitian sebelumnya terkait hipertensi dan gangguan fungsi kognitif pada stroke masih kontroversial. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang diambil berupa data primer dengan menggunakan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina) serta Clock Drawing Test (CDT) dan data sekunder dari Stroke Registry (2010-2017) dan rekam medis RS Bethesda Yogyakarta. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif (univariat), dilanjutkan dengan uji chi-square test untuk analisis bivariat, dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis analisis multivariat. Hasil: Sampel yang didapatkan sebanyak 110 sampel, terdiri dari 72 laki-laki (65%) dan 38 perempuan (34.5%), di mana usia terbanyak 51-60 tahun sebanyak 36 pasien (32.7%). Ada 75 pasien (68.2%) yang mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA  26) dan 35 pasien (31.8%) yang tidak mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA  26). Pada analisis bivariat didapatkan hipertensi (OR: 1.02; CI: 0.70-1.49; p: 0.823) tidak mempengaruhi terjadinya gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik. Pada analisis multivariat didapatkan onset jumlah serangan stroke, jumlah lesi, lesi parietal, dan lesi berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif post-stroke iskemik. Kesimpulan: Hipertensi tidak berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik.