@phdthesis{katalog4838, year = {2017}, author = {ADHI SETRADIAN ANTO MARIA 41130081}, title = {PERBANDINGAN LUARAN KLINIS PASIEN STROKE DENGAN FIBRILASI ATRIUM DAN TANPA FIBRILASI ATRIUM DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA}, month = {November}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, keywords = {fibrilasi atrium, stroke iskemik, luaran klinis, disfagia, onset masuk rumah sakit, modified Rankin Scale (mRS)}, abstract = {Pendahuluan: Stroke merupakan penyakit vaskuler yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Fibrilasi atrium merupakan faktor resiko terjadinya stroke. Penelitian terdahulu terkait fibrilasi atrium dan luaran klinis stroke masih sangat terbatas. Tujuan: Membandingkan luaran klinis pasien stroke dengan fibrilasi atrium terhadap pasien stroke tanpa fibrilasi atrium menggunakan Modified Rankin Scale (mRS). Metode: Penelitian menggunakan desain kohort retrospektif dengan data sekunder berupa rekam medis dan stroke registry Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada tahun 2010 hingga 2016. Data yang diperoleh dianalisis dengan melihat persebaran karakteristik pasien, analisis bivariat, dan analisis multivariat apabila terdapat lebih dari satu variabel yang berhubungan dengan luaran klinis pasien stroke (mRS). Hasil: Sebanyak 92 pasien stroke iskemik dibagi dalam dua kelompok, 46 (50\%) kasus dengan fibrilasi atrium dan 46 (50\%) kasus tanpa fibrilasi atrium. Didapati dari 46 pasien stroke dengan fibrilasi atrium 25 (27.2\%) pasien memiliki luaran klinis buruk (mRS ? 2), 21 (22.8\%) pasien memiliki luaran klinis baik (mRS {\ensuremath{<}}2). Sedangkan dari 46 pasien stroke tanpa fibrilasi atrium 15 (16.3\%) pasien memiliki luaran klinis buruk, 31 (33.7\%) pasien memiliki luaran klinis baik. Faktor yang memperburuk luaran klinis pasien stroke iskemik adalah fibrilasi atrium (HR: 2.460, 95\%CI: 1.055-5.736, p: 0.035), afasia (HR: 2.962, 95\%CI: 1.095-8.009, p: 0.029), penurunan kesadaran (HR: 4.552, 95\%CI: 1.325-15.631, p: 0.011), kekuatan otot (HR: 1.88, 95\%CI: 0,15 ? 51,96, p: 0.002), onset masuk rumah sakit 6-12 jam dari waktu serangan (HR: 4.090, 95\%CI: 1.004-16.672, p: 0.049), onset masuk rumah sakit 12-24 jam dari waktu serangan (HR: 5.727, 95\%CI: 1.697-16.178, p: 0.028), dan disfagia (HR: 1.067, 95\%CI: 1.697-16.178, p: 0.004). Kesimpulan: Adanya fibrilasi atrium tidak memperburuk luaran klinis pasien stroke iskemik.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/4838/} }