%0 Thesis %9 Bachelor %A 41130037, JOANNE SWITASANNY ALEXANGELA %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Kedokteran %D 2017 %F katalog:4759 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Nyeri, Tonsilitis Kronis, Tonsilektomi %P 50 %T PERBEDAAN DERAJAT NYERI PASIEN TONSILEKTOMI METODE DISEKSI DAN METODE GUILLOTINE DI RSPAU DR. SUHARDI HARDJOLUKITO %U https://katalog.ukdw.ac.id/4759/ %X Latar Belakang : Tonsilitis kronik adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan salah satu dari dua massa kecil yang terletak di antara arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus. Tonsilitis sering disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus hemolitik-beta atau virus. Pada sebagian besar tonsilitis kronik dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Namun, sebagian besar juga mengalami kekambuhan karena berbagai sebab sehingga perlu tindakan operatif yaitu tonsilektomi. Metode operasi tonsilektomi yang paling sering digunakan di Indonesia adalah metode diseksi dan metode Guillotine. Salah satu komplikasi yang disebabkan tindakan operasi tonsilektomi adalah nyeri. Di Indonesia, belum ada data nasional mengenai jumlah operasi tonsilektomi pada periode waktu tertentu. Tujuan : Penelitian ini ingin melihat perbedaan derajat nyeri pasien pasca tonsilektomi dengan dua metode operasi yaitu metode diseksi dibandingkan dengan metode Guillotine di RSPAU Dr. Suhardi Hardjolukito. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis prospektif fase 2. Subjek penelitian ini adalah pasien tonsilitis kronis dengan indikasi tonsilektomi di poli THT RSPAU Dr. Suhardi Hardjolukito dan rata-rata usia pasien 8 – 40 tahun. Perbedaan derajat nyeri dengan kedua metode diuji menggunakan uji-t independen. Hasil : didapatkan hasil p > α di mana nilai α 0,05. Hasil dari nilai p pada hari pertama didapatkan sebesar 0,384, pada hari ketiga didapatkan sebesar 0,618 dan pada hari ketujuh didapatkan sebesar 0,469. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna derajat nyeri pasien tonsilektomi metode diseksi dan metode Guillotine di RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito