%D 2017 %K Belimbing manis, epikatekin, Streptococcus mutans, Plak gigi %L katalog4622 %A GLORYA MIRANDA RAHASIA 31130019 %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Belimbing manis (Averrhoa carambola) merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional karena mengandung epikatekin yang memiliki efek bakterisidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi epikatekin buah belimbing manis sebagai penghambat perlekatan S. mutans sebagai salah satu bakteri yang ditemukan pada plak gigi. Uji antibakteri dilakukan dengan mengukur Diameter Daerah Hambat (DDH) melalui metode difusi kertas cakram dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) melalui metode High Troughput Screening (HTS) pada microplate 96 well, serta uji antiperlekatan S. mutans. Hasil epikatekin belimbing manis yang diperoleh adalah 10,79 mg/g belimbing. Epikatekin dideteksi dengan KLT dan diperoleh bercak dengan Rf 0,90. Uji antibakteri dengan metode difusi kertas cakram menggunakan epikatekin 10 dan 5 mg menunjukkan diameter zona hambat 36,5 dan 31,5 mm. Hasil diameter zona hambat esktrak epikatekin termasuk kategori sangat kuat karena zona hambat > 20 mm, sedangkan nilai KHM epikatekin terhadap bakteri uji S. mutans adalah 12,5 mg. Hasil uji antiperlekatan menunjukkan bahwa 3,125 mg epikatekin mampu menghambat perlekatan S. mutans sebesar 32%. Penelitian ini menunjukkan bahwa epikatekin belimbing manis berpotensi sebagai penghambat perlekatan S. mutans yang ditemukan pada plak gigi. %T POTENSI EPIKATEKIN BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola) SEBAGAI PENGHAMBAT PERLETAKAN Streptococcus mutans