%X Gereja Kristen Jawa (GKJ) Nusukan Surakarta menyadari akan pentingnya penggunaan liturgi dalam kebaktian hari Minggu. Hal tersebut disadari karena adanya pergumulan dari gereja bahwa liturgi dalam kebaktian hari Minggu yang selama ini dijalankan bersifat kaku dan monoton, serta dirasa membosankan hingga pada akhirnya dibuatlah inovasi-inovasi dalam liturgi GKJ Nusukan yang disebut liturgi inovatif. Tujuan dari pembuatan liturgi inovatif tersebut adalah untuk membuat seluruh anggota jemaat merasakan indahnya peribadatan. Anggota jemaat mengapresiasi adanya liturgi inovatif, bahkan ikut terlibat di dalam pelaksanaannya. Berdasarkan pergumulan di atas, menarik bagi penulis untuk mengetahui bagaimana anggota jemaat GKJ Nusukan memaknai sebuah liturgi yang dijalankan. Untuk mengetahui hal tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan berdasarkan empat unsur pembangun liturgi yang dipaparkan oleh E. Martasudjita, yaitu unsur dialogis, unsur anamnesis, unsur eplikese, dan unsur simbolis. %I Universitas Kristen Duta Wacana %A SELVIANA YESITA ANUGRAHHENY 01130041 %K Liturgi, liturgi inovatif, struktur liturgi, unsur dialogis, unsur anamnesis, unsur eplikese, unsur simbolis, pemahaman jemaat, pembangunan jemaat, penelitian kualitatif, GKJ Nusukan Surakarta %T PEMAHAMAN ANGGOTA JEMAAT GEREJA KRISTEN JAWA NUSUKAN SURAKARTA TERHADAP LITURGI %L katalog4463 %D 2017