%0 Thesis %9 Bachelor %A 01130006, YEDIJA ADI CAHYA %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Teologi %D 2017 %F katalog:4450 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Arius, Apofatik, Kristologi, Metode Berteologi, Aleksandria, Nicaea %P 71 %T PERGULATAN BERTEOLOGI DAN BERTEOLOGI DALAM PERGULATAN: TINJAUAN DESKRIPTIF- ANALITIS ATAS METODE BERTEOLOGI ARIUS %U https://katalog.ukdw.ac.id/4450/ %X Perbedaan pemahaman teologis kerap kali dianggap sebagai penyimpangan ajaran. Pihak yang dianggap menyimpang kemudian dilabeli bidah dan dikucilkan oleh pihak yang mendaku benar. Padahal seringkali pihak yang berbeda berdiri di atas dasar argumentasi yang kuat. Hal tersebut membuat ketegangan dan konflik tidak dapat dihindarkan. Arius adalah salah satu teolog Kristen dari Aleksandria yang telah dianggap bidah sejak abad ke-4 pada konsili Nicaea. Ia menekankan teologi Apofatik yang menyebabkan Kristologinya menjadi berbeda dengan yang lain. Tradisi, penafsiran Kitab Suci, dan konteks adalah dasar kokoh dalam berteologi. Deskripsi dan analisa mengenai tiga hal tersebut akan memperlihatkan bagaimana ia memperlakukan ketiganya. Hasilnya akan menunjukkan seberapa kokoh dasar yang ia miliki. Hal ini memperlihatkan bahwa perbedaan pemahaman teologis adalah sebuah kekayaan interpretasi atas kitab Suci dan tradisi yang berinteraksi dengan konteks, dan bukan merupakan sebuah penyimpangan. Namun pada akhirnya, bukan lagi mengenai menyimpang atau tidaknya teologi tersebut. Namun bagaimana perbedaan teologi itu diberlakukan ditengah-tengah umat. Karena apa yang nampaknya baik bagi seseorang, belum tentu juga baik bagi yang lain.