%0 Thesis %9 Final Year Projects (S1) %A 61160003, Hadi Jaya Putra %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Arsitektur %D 2020 %F katalog:4077 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Melayu, Islamic Center, Arsitektur Kontekstual %P 34 %T PERANCANGAN MELAYU ISLAMIC CENTER DI KOTA PANGKALPINANG, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL %U https://katalog.ukdw.ac.id/4077/ %X Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu Provinsi yang beribukota di Kota Pangkalpinang. Suku bangsa pendukung utama kebudayaan di daerah ini adalah suku bangsa Melayu. Sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam, karena Islam di jaman kerajaan-kerajaan Melayu (Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Bangka) Bangka Belitung menjadi agama resmi kerajaan, maka perkembangannya semakin pesat sehingga melahirkan pandangan dalam masyarakat, baru syahnya Melayu seseorang apabila ia memenuhi tiga syarat yakni : agamanya Islam, bahasanya Melayu dan adatnya Melayu. Mereka disebut penganut Islam yang taat , tercermin dalam tata kehidupannya serta bentuk ibadah yang mereka lakukan.. Sehingga kebutuhan umat Melayu Islam akan Masjid sungguh sangat erat, terbukti dari data BPS 2005-2017 menunjukan terjadinya peningkatan jumlah Masjid hingga 23 buah. Namun, Masjid-masjid yang sudah terbangun ini sungguh jauh dari standard yang telah ditetapkan melalui Muktamar Rishalatul Masjid di Makkah pada tahun 1975 yang menyebutkan ada parameter yang sepatutnya dapat diterapkan pada Masjid, yaitu ruang shalat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, ruang-ruang khusus wanita yang memungkinkan mereka keluar masuk tanpa bercampur dengan pria, ruang pertemuan dan perpustakaan, ruang bermain, berolahraga, dan berlatih bagi remaja Berangkat dari dwitunggalitas antara Melayu dan Islam yang sudah mengakar dan membentuk citra kota di Kota Pangkalpinang, tugas akhir ini menjawab permasalahan mengenai keterbutuhan akan umat Melayu Islam akan Masjid yang sesuai dengan kaidah Muktamar Rishalatul Masjid. Melalui arsitektur kontekstual mengimplementasikan desain dirasa sangat tepat karena memperhatikan masyarakat, budaya, juga kekayaan lokal di Kota Pangkalpinang ini sekaligus memberikan nafas spesifik berupa budaya Melayu.