%A Debora Desi Setiasari 41160027 %X Latar Belakang: Prematuritas adalah kelahiran bayi hidup <37 minggu usia kehamilan atau <259 dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Proses perkembangan otak normalnya terjadi secara intrauterin pada minggu 34-36 usia kehamilan. Perkembangan otak merupakan salah satu dampak akibat kelahiran prematur yang perlu penanganan tepat karena berkaitan dengan kecerdasan intelektual. Tes IQ digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual. Tujuan: Mengetahui hubungan riwayat kelahiran prematur, riwayat pemberian ASI eksklusif, waktu pemberian MP-ASI, dan pola asuh dengan tingkat kecerdasan intelektual pada anak sekolah dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasional dengan metode penelitian potong lintang (cross sectional). Siswa-siswi kelas I SD Negeri Tanggung sebagai sampel dalam penelitian ini. Pengambilan data menggunakan tes IQ metode Coloured Progressive Matrices (CPM) dan kuesioner pola asuh yang telah tervalidasi (R = 0,706). Hasil: Berdasarkan analisis data bivariate dengan uji Chi-square, tidak terdapat hubungan antara riwayat kelahiran prematur (p = 0,910), riwayat pemberian MP-ASI dini (sebelum berusia 6 bulan) (p = 0,313), dan pola asuh (p = 0,371) dengan kecerdasan intelektual. Sedangkan, analisis bivariate uji Chi-square didapatkan nilai signifikan 0,028 (p value < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kecerdasan intelektual. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan riwayat kelahiran prematur, riwayat pemberian MP-ASI dini (sebelum berusia 6 bulan), dan pola asuh dengan kecerdasan intelektual pada anak sekolah dasar. Sedangkan, salah satu faktor lingkungan pascanatal yaitu ASI Eksklusif terdapat hubungan dengan kecerdasan intelektual pada anak sekolah dasar. %I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog4045 %D 2020 %K Kecerdasan intelektual, riwayat kelahiran prematur %T HUBUNGAN RIWAYAT KELAHIRAN PREMATUR DENGAN TINGKAT KECERDASAN INTELEKTUAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR