@phdthesis{katalog3811, month = {June}, author = {MARDIANTO NUGROHO 01072149}, year = {2013}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, title = {MAKNA TAHUN SABAT \& RELEVANSINYA BAGI PERSOALAN TANAH DI INDONESIA}, keywords = {Tanah, Ekologi, Sabat, Exsegese, Imamat, Antropoekosentris, Pengelolaan, Perkebunan, Pertanian, Pandangan, Tuhan, Manusia, Ekonomi, Sosial, Politik, Yuridis, Religius, Kultural}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/3811/}, abstract = {Pandangan masyarakat terhadap tanah yang berkembang pada saat ini mempunyai kecenderungan melihat tanah sebagai objek ekonomi dan kepemilikan semata. Hal tersebut mendorong manusia melakukan tindakan eksplotasi terhadap tanah yang berdampak pada ekologi tanah. Tanah menjadi tanah yang rusak, nilai-nilai kepentingan tanah menjadi tergadaikan. Melalui perintah Tahun Sabat, manusia diajak untuk tidak hanya memandang tanah sebagai objek ekonomi dan kepemilikan tanah, tetapi tanah juga menjadi milik Tuhan, tanah adalah tanah yang hidup, dan tanah merupakan bagian dari kehidupan seluruh makhluk hidup. Hal tersebut mengajarkan manusia supaya menghargai keberadaan dan kepentingan tanah. Tanah tidak boleh di ekploitasi oleh manusia dalam melakukan pengelolaan terhadap tanah. Tanah adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan untuk dijaga kelestariannya. Tanah juga menjadi bagian kehidupan makhluk hidup lainnya, manusia harus menyadari keberadaan tanah dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Yang lebih penting, tanah adalah tanah yang hidup yang memiliki hak untuk bertumbuh-kembang dalam kehidupannya, dan itu tidak boleh diambil oleh manusia. Dalam melakukan pengelolaan tanah harus berjalan secara mutualisme, manusia memberi perawatan terhadap tanah, dan tanah memberikan hasilnya kepada manusia.} }