@phdthesis{katalog3788, month = {June}, title = {GEREJA PENTAKOSTA DAN MISI OIKUMENIS: STUDI HISTORIS-TEOLOGIS MENGENAI RELASI GEREJA DAN MISI DI GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH NUSUKAN SOLO}, author = {AGIAS HESA KALUMBARA 01072138}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, year = {2013}, abstract = {Skripsi ini berjudul Gereja Pentakosta dan Misi Oikumenis, Studi Historis Teologis Mengenai Relasi Gereja dan Misi di GBIS Nusukan Solo. Misi gereja dalam era oikumenis ini hendak menekankan rasa tanggung jawab kolektif yang diemban oleh semua penganut agama demi terciptanya kedamaian dan kerukunan di bumi. Dalam semangat pembebasan dan penghargaan atas pluralitas, konversi (peng-Kristen-an) bukanlah tujuan akhir Gereja, tapi yang penting adalah upaya untuk mengangkat derajat manusia agar lebih dekat dengan Tuhan. Gereja Bethel Injil Sepenuh termasuk ke dalam rumpun gereja-gereja Pentakosta. Sejarah gerakan Pentakosta hingga menjadi sebuah lembaga gereja sendiri merupakan proses yang telah berusia ratusan tahun. Dimulai oleh gerakan kesucian hingga terjadinya peristiwa baptisan Roh Kudus oleh Charles Parham dan William Seymour di awal tahun 1900-an. Setelah itu, api Pentakosta masuk ke Indonesia dan salah satunya menjadi sebuah gereja bernama Gereja Bethel Injil Sepenuh, salah satu gereja Pentakosta terbesar di Indonesia. Konteks Indonesia sangat unik dan istimewa, dan GBIS hidup di dalamnya. Dimensi missioner yang sangat ditekankan berhadapan dengan pluralitas dan kemiskinan di Indonesia. Inilah tantangan bagi misi gereja, apakah sekedar mengkristenkan atau mau mengembangkan misi yang berwawasan konteks. GBIS Nusukan Solo di tahun 2013 telah berusia 50 tahun. Usia yang baik untuk berefleksi tentang perjalanannya di dunia ini. Dengan motto Gereja Misioner yang Eskatologis, GBIS Nusukan hadir untuk menjadi agen misi Tuhan dalam kerangka Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Perjumpaan dengan gereja-gereja lain dan umat beragama lain menjadikannya memiliki kesempatan untuk berkembang secara pesat dalam hal relasi dengan sesama. Hal lainnya adalah GBIS Nusukan Solo hendak menjadi gereja yang sungguh-sungguh bermisi dan hadir di tengah-tengah dunia, tidak untuk menjadi gereja yang angkuh, arogan dan tertutup, melainkan menjadi gereja yang ramah, terbuka, dan tetap setia kepada Injil. Tradisi Pentakosta-Karismatik di seluruh dunia telah memberanikan diri memasuki dua area perhatian baru: social-concerns dan politik. Di masa lalu, orang-orang Pentakosta menjauh dari apa yang kemudian disebut ?social-gospel?, menghubungkan dengan teologi liberalisme yang secara tidak langsung dilawan atau ditentangnya. Namun demikian, gerakan baru ini, di antara mereka yang disebut ?orang-orang Pentakosta? progresif menunjukkan tanda-tanda keseimbangan antara pelayanan kepada kebutuhan fisik dan kebutuhan rohani juga dari orang-orang yang bergereja maupun yang belum bergereja. Seiring dengan selesainya penulisan skripsi ini, kiranya proses perkembangan teologi GBIS serta gereja-gereja Pentakosta lainnya semakin maju dan semakin membumi, holistik, serta kontekstual.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/3788/}, keywords = {Misiologi, Teologi Misi, Misioner, Eskatologis, Gereja Pentakosta, Gereja Bethel Injil Sepenuh, Penginjilan, Oikumenis,} }