%X Life is fragile! Kalimat ini menegaskan bahwa kehidupan yang ada di dunia ini memiliki potensi untuk terpecah-pecah. Terpecah-pecah oleh kepentingan-kepentingan pribadi maupun kelompok yang tidak terkomunikasikan dengan baik sehingga menciptakan sebuah ‘jarak’. ‘Jarak’ yang tercipta itu tidak jarang berujung pada permusuhan, balas dendam bahkan penumpahan darah sebagai sebuah kompensasi gagalnya manusia untuk mengaktualisasikan eksistensinya. Hal ini menjadi sesuatu yang ‘wajar’ di dalam dunia yang begitu kuat diwarnai oleh semangat kompetitif dalam arti yang negatif. Di dalam kompetisi tersebut, tidak jarang permusuhan bahkan penumpahan darah terjadi dan dilakukan oleh orang-orang terdekat. Musuh adalah orang-orang terdekat. Kegagalan mengaktualisasikan diri karena adanya orang-orang terdekat. Keterlukaan terjadi karena orang-orang terdekat. Aku dan kamu berjarak. Aku dan kamu terasing. Padahal aku dan kamu, kita adalah manusia yang rapuh. Rapuh karena ego dan kepentingan pribadi! Luka, jarak, dan keterasingan menunjukkan bahwa manusia adalah rapuh. Ajaran Yesus tentang mengasihi musuh di Injil Matius menunjukkan konteks terjadinya perpecahan dan permusuhan di antara orang-orang Yahudi sendiri akibat kepentingan-kepentingan pribadi mereka. Dalam perspektif spiritualitas, menarik untuk dilihat bahwa di balik kepentingan-kepentingan pribadi tersebut ada banyak luka, jarak dan keterasingan yang perlu direngkuh dan disembuhkan. Perengkuhan tersebut perlu dilakukan dengan kesadaran bahwa antara aku dan kamu, kita adalah sama-sama rapuh (being) akibat kepentingan-kepentingan pribadi yang menguasai. Dengan demikian, mengasihi musuh (doing) adalah merengkuh dan direngkuh kerapuhan. Saling menerima secara utuh keberadaan diri masing-masing, karena itulah wujud kasih agape, yaitu kasih yang mau menerima seutuhnya keberadaan manusia tanpa melihat status sosial dan moral. %A DIKKY AGUNG TRIATMODJO 01072132 %K Kepentingan pribadi, Ego, Jarak, Balas Dendam, Musuh, Kasih, Merengkuh, Kerapuhan, Being, Doing %T SPIRITUALITAS MENGASIHI MUSUH: MERENGKUH DAN DIRENGKUH KERAPUHAN : SEBUAH PENDEKATAN SPIRITUALITAS BIBLIS TERHADAP MATIUS 5 : 43 – 48 %D 2013 %L katalog3783 %I Universitas Kristen Duta Wacana