TY - THES ID - katalog3768 Y1 - 2013/06// TI - MENYOAL KEMANDULAN PEREMPUAN DALAM KEJADIAN 25:19-24 DAN 29:31-30:24 DARI PERSPEKTIF KARO : SEBUAH PENAFSIRAN LINTAS KULTURAL (CROSS-CULTURAL HERMENEUTICS) A1 - 01072114, YOHANA SAMUELIN M. GINTING AV - restricted N2 - Kemandulan terjadi sejak zaman Perjanjian Lama hingga saat ini. Istilah perempuan mandul bukan hal yang asing. Dalam Kejadian 25 dan 29-30 terdapat kisah Ribka dan Rahel dalam menghadapi kondisi kemandulan dalam waktu yang cukup lama. Dalam teks tersebut mereka disebut mandul, meski akhirnya mempunyai keturunan dengan kuasa Tuhan. Menarik untuk melihat lebih dalam dinamika yang terjadi ketika mereka dalam kondisi mandul. Kemandulan masih dialami hingga saat ini. Untuk itu digunakan sebuah lensa budaya untuk melihat ke dalam teks, yakni budaya Karo. Dalam budaya Karo terdapat beberapa pandangan terhadap persoalan kemandulan ini. Budaya Karo menekankan pentingnya keturunan, salah satunya untuk meneruskan marga yang dibawa. Tidak adanya keturunan dalam sebuah keluarga ditanggapi serius dengan menawarkan beberapa solusi seperti nengget, ipetangkoken, dan praktik poligami. Antara budaya di Israel yang menjadi latar belakang Kejadian 25 dan 29-30 dengan perspektif budaya Karo terdapat korespondensi dalam melihat dinamika kemandulan perempuan. Penggunaan metode Cross-cultural Hermeneutics mengindikasikan adanya dialog, karena itu teks Kejadian juga memberi kritik terhadap budaya Karo. EP - 53 KW - Perempuan KW - Kemandulan KW - Kejadian KW - Ribka KW - Rahel KW - Tuhan KW - Budaya Karo KW - Keturunan KW - Poligami KW - Tuhan KW - Cross-cultural Hermeneutics UR - https://katalog.ukdw.ac.id/3768/ PB - Universitas Kristen Duta Wacana M1 - skripsi ER -