relation: https://katalog.ukdw.ac.id/3709/ title: YESUS DAN PERWIRA ASING : MEMAHAMI KETERBUKAAN KEPADA ORANG LAIN BERDASARKAN STUDY TAFSIR MATIUS 8 : 5-13 creator: 50090251, JUFRI SIMORANGKIR subject: BR Kekristenan subject: BS Alkitab subject: BV Teologi Praktis description: Di era kemajemukan (Pluralitas) setiap pribadi/instituisi tidak zamannya lagi hidup secara tertutup. Dunia yang begitu transparan tidak lagi mendukung kehidupan yang hanya berpusat kepada diri sendiri, apalagi sampai mengklaim kebenaran sendiri, sementara fakta bahwa ada orang yang berbeda diabaikan. Sifat tertutup lebih banyak merugikan secara pribadi maupun secara umum. Oleh karena itu perlu ada perubahan paradigm dari sifat dan sikap tertutup kepada sifat dan sikap terbuka. Keterbukaan sangat diperlukan, keterbukaan kepada orang lain yang berbeda. Keterbukaan memungkinkan setiap pribadi saling mengenal dengan orang lain, saling menghormati. Dengan mengenal yang lain, setiap pribadi bisa semakin mengenal diri sendiri, sekaligus meneguhkan seseorang kepada apa yang dimiliki dan diyakininya. Tanpa keterbukaan, mustahil saling mengenal ini dapat dicapai. Namun, keterbukaan bukan berarti kehilangan partikularitas. Alkitab atau ajaran Kristen, atau teologi yang dimiliki oleh agama Kristen mengajarkan keterbukaan kepada orang lain. Ajaran yang demikian muncul karena memang fakta kehidupan manusia dalam Alkitab pada zamannya juga bersifat majemuk dan pluralis. Alkitab juga memberikan fakta, bahwa ada orang lain, di samping umat pilihan Allah, Israel. Ada orang lain di samping orang Yahudi, yaitu, yang dalam tesis ini disebut orang Bukan Yahudi. Oleh karena itu, Alkitab secara jujur memberikan atau ‘memersaksikan’ pertemuan/ perjumpaan antara orang Yahudi dengan orang Bukan Yahudi, antara Yesus sebagai sentral ajaran Alkitab, dengan orang lain di luar konteks pelayanan Yesus, yang diklaim masyarakat Yahudi hanya untuk bangsa mereka sendiri. Lalu bagaimanakah sikap keterbukaan kepada mereka yang berbeda? Matius pasal 8 ayat 5 sampai 13 (8:5-13) memberikan sebuah gambaran bagaimana bersikap terbuka kepada orang lain. Gambaran ini sendiri diberikan oleh penulis Matius, dengan merujuk kepada Yesus sendiri, bagaimana Yesus memberi contoh/teladan sikap keterbukaan kepada orang lain. Keteladanan yang diperlihatkan oleh Yesus, tidak selalu sama dengan situasi kehidupan historis ketika Injil Matius ditulis. Keterbukaan yang dilakukan Yesus, tidak selalu serupa dengan apa yang dilakukan oleh gereja perdana, baik oleh Komunitas Matius, kepada siapa Injil ini dialamatkan. Apakah ini sebuah kontradiksi Matius, sang penulis Injil? Boleh jadi Matius mengalamatkan Injilnya kepada si pembaca saat itu, sekaligus mengkritik sikap tertutup para pembaca, mengajak pembaca untuk meneladani sifat dan sikap Yesus, yang terbuka kepada orang lain, tidak membedakan mereka, bersikap baik dan peduli kepada mereka, dan tidak berprasangka terhadap mereka, sebagaimana yang bisa digali dari study tafsir nas tersebut. Ajaran ini perlu sebab gereja perdana, Komunitas Matius bersikap terbuka kepada orang lain, tetapi keterbukaan yang bersyarat, terbatas dan masih dalam konteks kristenisasi. Apa yang diperlihatkan oleh Yesus, sebagaimana yang ditulis oleh Matius diharapkan menjadi sifat dan sikap gereja atau orang Kristen masa kini di manapun. Sebab dunia berada dalam kesadaran dan pemahaman baru tentang orang lain yang berbeda di luar dirinya. Gereja dan orang Kristen di Indonesia, sangat perlu memahami keterbukaan ini, sebab Indonesia adalah sebuah negara yang sangat majemuk, sangat pluralis, baik adat budaya, maupun agama. Dengan saling terbuka, saling mengenal dan saling menghormati, diharapkan dapat mengeliminir prasangka negatif, kemudian bersikap positif, dan secara bersama mencipta kasih dan damai. date: 2012-06 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://katalog.ukdw.ac.id/3709/1/50090251_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf format: text language: id identifier: https://katalog.ukdw.ac.id/3709/2/50090251_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf identifier: 50090251, JUFRI SIMORANGKIR (2012) YESUS DAN PERWIRA ASING : MEMAHAMI KETERBUKAAN KEPADA ORANG LAIN BERDASARKAN STUDY TAFSIR MATIUS 8 : 5-13. Masters thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.