%0 Thesis %9 Thesis (S2) %A 50090244, NIKSON RUDYANTO SAMOSIR %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Magister Ilmu Teologi %D 2012 %F katalog:3708 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Misi gereja, Pendidikan kristiani, HKBP %P 127 %T PERKEMBANGAN PEMAHAMAN MISI DI HKBP DAN PENGARUHNYA TERHADAP USAHA PENDIDIKAN %U https://katalog.ukdw.ac.id/3708/ %X Pembahasan mengenai pemahaman misi di HKBP dimulai dengan adanya pergumulan dewasa ini tentang bagaimana kita bertanggung jawab untuk menghadirkan misi gereja masa kini agar dapat dimengerti, diterima dan hidup di tengah-tengah realitas masyarakat. HKBP masih perlu merevitalisasi misinya sehingga dapat berkembang sesuai dengan visinya sebagai gereja yang inklusif, dialogis, dan terbuka serta mampu dan bertenaga mengembangkan kehidupan yang bermutu dengan semua orang di dalam masyarakat global demi kemuliaan Allah. Namun dalam kenyataannya masih ada kecenderungan bahwa misi yang dilakukan saat ini bersifat “church oriented” dan mestinya sudah harus digantikan dengan “world oriented” yang bersumber dan bertujuan untuk Kerajaan Allah. Paradigma misi saat ini harus menekankan bahwa pemilik misi adalah Allah, Missio Dei (pengutusan dari Allah), yang menghendaki keselamatan semua orang. Gereja bukan pemilik misi melainkan yang mendapat misi. Dengan pemahaman ini misi HKBP haruslah diperbaharui atau dikaji ulang secara kontekstual dengan pendekatan, metode dan tujuan yang relevan serta efektif, yaitu bersifat dinamis untuk melayani, berbuat sesuatu dan melihat realitas serta inspiratif terhadap perkembangan atau masalah dalam kehidupan masyarakat masa kini. HKBP perlu ditantang kembali untuk memaknai eksistensinya sebagai “ada bersama dan bagi yang lain.” Selanjutnya pemahaman terhadap Matius 28:18-20 dengan tafsiran konservatif menjadi tidak relevan lagi karena misi gereja tidak dianggap sama dengan kristenisasi. Misi dengan tujuan pertambahan jumlah orang Kristen dan tidak memperhatikan konteks masyarakat di sekitarnya bukanlah bentuk misi yang relevan, malah akan membawa ketegangan yang kontraproduktif. Dalam sejarah HKBP pelaksanaan misi telah membawa pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat Batak, terutama dalam dunia pendidikan yang mampu membebaskan masyarakat Batak dari kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa gereja dan pendidikan selalu bertautan secara kuat. Maka HKBP sebagai gereja secara sadar akan melakukan usaha pendidikan untuk memperjelas eksistensi dan identitasnya di tengah masyarakat yang dilayaninya. Model usaha pendidikan yang perlu dikembangkan adalah pendidikan yang berbasis kemanusiaan dengan menekankan penyadaran dan kebebasan yang bertanggung jawab. Maka usaha pendidikan sebagai bagian dari misi bukan sekedar kristenisasi tetapi didasarkan pada pemahaman dan penghargaan akan nilai manusia sebagai ciptaan Tuhan.