%A FERRY NOVITA SUKERDY 01062105 %X Kematian merupakan peristiwa yang tidak mudah untuk dihadapi, karena orang seringkali enggan bahwa tidak mau membicarakan hal tersebut. Rasa kehilangan yang mendalam yang diakibatkan oleh kehilangan juga membawa seseorang pada sikap penolakan terhadap kematian tersebut. Ketidaktahuan akan kehidupan selanjutnya setelah kematian menjadi penghambat seseorang mampu berdamai dengan kematian itu sendiri. Dalam kehidupan ini, ada peristiwa kehilangan yang terjadi dengan persiapan sebelumnya, contohnya saja pasien yang sakit parah, maka dengan persiapan yang diberikan kepada pasien dan keluarga dapat memudahkan menghadapi kematian ini dengan respon yang wajar. Akan tetapi, dalam peristiwa kematian yang mendadak khususnya yang dialami oleh kelima keluarga di GKJW Mojowarno merupakan peristiwa yang tidak mudah untuk dihadapi. Kehilangan anak yang dikasihi secara mendadak ini berdampak pada guncangan kestabilan kehidupan bagi kelima keluarga. Pertanyaan teologis mengenai kehadiran Tuhan dalam pergumulan manusia menjadi jalan bagi keluarga yang berduka untuk menghayati kehilangan pada sisi yang lain. Selanjutnya, kelima keluarga ini akan mengalami gangguan kehidupan secara holistik yang membutuhkan penanganan kedukaan dalam kurun waktu yang panjang. Pendampingan dan konseling pastoral yang memperhatikan 4 aspek kehidupan manusia secara holistic adalah cara untuk dapat mengolah kedukaan yang sedang dihadapi oleh kelima keluarga, sehingga menyiapkan keluarga untuk bangkit dari kehilangan tersebut. %I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog3611 %D 2012 %K Kematian, GKJW Mojowarno, Kedukaan, Konseling pastoral %T PENDAMPINGAN DAN KONSELING PASTORAL KEPADA KELUARGA YANG MENGALAMI KEDUKAAN PASCA KEMATIAN ANGGOTA KELUARGA SECARA MENDADAK DI GKJW JEMAAT MOJOWARNO