eprintid: 3554 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 33 dir: disk0/00/00/35/54 datestamp: 2021-03-15 03:05:23 lastmod: 2021-03-15 03:05:23 status_changed: 2021-03-15 03:05:23 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 50100262, YOSIA POLANDO RESSA creators_id: yosi.ressa@gmail.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Radjaguguk, Robinson contributors_name: Banawiratma, J.B. corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: FIRMAN MENJADI DAGING TAFSIR YOHANES 1:1-18 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI UPAYA BERTEOLOGI AGAMA-AGAMA DALAM KONTEK PLURALISME AGAMA DI INDONESIA ispublished: pub subjects: BL subjects: BS divisions: ilmu_teologi full_text_status: restricted keywords: pluralisme agama, keilahian dan kemanusiaan Yesus, inkarnasi, firman menjadi daging, tanggung jawab sosial gereja abstract: Prolog Injil Yohanes merupakan sumber salah satu ajaran pokok Kristen, yaitu inkarnasi firman menjadi daging. Doktrin inkarnasi menjadi perdebatan yang cukup pelik dalam teologi Kristen, menyangkut keilahian dan kemanusiaan Yesus. Teologi Kristen yang selama ini hanya menekankan pada keilahian Yesus, menyebabkan kekristenan bersikap ekslusif terhadap agama-agama lain. Injil Yohanes sering dipahami sebagai Injil yang lebih menekankan pada keilahian Yesus, padahal Yohanes juga berbicara mengenai kemanusiaan Yesus. Dengan demikian, diperlukan kristologi yang menyeimbangkan antara keilahian dan kemanusiaan Yesus. Wacana mengenai kemanusiaan Yesus ketika berhadapan dengan agama-agama lain, tidak lantas menghilangkan keilahian Yesus, tetapi sebagai penyeimbang terhadap teologi Kristen yang selama ini terlalu menekankan pada keilahian Yesus. Melihat konteks Indonesia yang memiliki pluralitas agama-agama dan kemiskinan, maka perlu perhatian yang lebih pada keinsanian Yesus untuk menjawab tantangan tersebut. Ini perlu dilakukan, karena selama ini keilahian Yesus menjadi pokok yang lebih sering dibicarakan dalam wacana berteologi, terutama dalam lingkup gerejawi. Hal ini menyebabkan gereja menutup diri dari penganut agama-agama lain dan enggan melibatkan diri dalam persoalan sosial. Oleh karena itu, gereja perlu mengubah pemahaman Kristus yang ilahi dan triumfalistik dengan gambaran Kristus yang lebih manusiawi dan dialogis. date: 2013-02 date_type: published pages: 144 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Magister Ilmu Teologi thesis_type: masters thesis_name: other citation: 50100262, YOSIA POLANDO RESSA (2013) FIRMAN MENJADI DAGING TAFSIR YOHANES 1:1-18 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI UPAYA BERTEOLOGI AGAMA-AGAMA DALAM KONTEK PLURALISME AGAMA DI INDONESIA. Masters thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/3554/1/50100262_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/3554/2/50100262_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf