TY - THES A1 - 31081159, IS BINTARTI DEWI UR - https://katalog.ukdw.ac.id/3545/ TI - PRODUKSI ETANOL DARI HASIL HIDROLISIS PATI TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot sp.) MENGGUNAKAN Bacillus stearothermophilus, Aspergillus niger, DAN Rhizopus oryzae PB - Universitas Kristen Duta Wacana KW - hidrolisis KW - Bacillus stearothermophilus KW - simultan KW - etanol KW - kulit singkong AV - restricted ID - katalog3545 EP - 50 M1 - skripsi N2 - Produksi etanol dari tepung kulit singkong melibatkan tahapan hidrolisis. Tahap hidrolisis dilakukan untuk memecah pati yang terdapat pada tepung kulit singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Hidrolisis dibagi menjadi tiga yaitu gelatinisasi, likuifikasi, dan sakarifikasi. Gelatinisasi dilakukan dengan pemanasan, likuifikasi di gunakan B. stearothermophilus merupakan bakteri termofilik dan dapat menghasilkan enzim ?-amilase termostabil. Tahap sakarifiksai digunakan A. niger dan R. oryzae sebagai penghasil enzim glukoamilase. Kendala penggunaan mikrobia sebagai penghasil enzim adalah adanya efek umpan balik sehingga enzim yang diinginkan tidak diproduksi secara terus-menerus dan berdampak pada produk akhir. Untuk mengurangi dampak tersebut, maka dilakukan sakarifikasi dan fermentasi secara simultan. Dalam penelitian ini akan dibandingkan hasil etanol tertinggi dalam sakarifikasi dan fermentasi simultan antara penggunaan A. niger dan R. oryzae. Hasil likuifikasi ditunjukkan dengan jumlah air pada kontrol dan bejana dengan perlakuan penambahan B. stearothermophilus secara berturut-turut adalah 4,7 ml dan 5,5 ml dari 10 ml setelah 88 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa hidrolisis pati dengan penambahan B. stearothermophilus proses likuifikasi berjalan lebih cepat dengan selisih 0,8 ml. Pada tahap sakarifikasi dan fermentasi secara simultan, baik pada penambahan A. niger maupun R. oryzae pati mengalami penurunan. Adapun penurunan pati selama 127 jam secara berturut-turut adalah 0,655% b/v dan 0,563% b/v. Sedangkan konsumsi gula reduksi oleh khamir dan A. niger sebesar 0,655% b/v dan konsumsi khamir dan R. oryzae sebesar 0,568% b/v. Dari konsumsi gula reduksi tersebut ada produk yaitu etanol. Etanol yang dihasilkan dari bejana dengan penambahan A. niger mencapai etanol tertinggi 0,75% b/v pada jam 69 atau 2,7 kali dari yield etanol teoritis sedangkan penambahan R. oryzae mencapai etanol tertinggi 0,75% b/v pada jam 79 atau 2,6 kali dari yield etanol teoritis. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan A. niger pada sakarifikasi dan fermentasi simultan dapat menghasilkan etanol lebih tinggi dari pada penambahan R. oryzae. Y1 - 2013/02// ER -