%0 Thesis %9 Bachelor %A 31081151, ANA TRI ASTUTI %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Biologi %D 2013 %F katalog:3544 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K dekafeinasi, ektrak biji kopi %P 52 %T PENGARUH PROSES DEKAFEINASI BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DENGAN PELARUT EKSTRAK BIJI KOPI TERHADAP KANDUNGAN KAFEIN DAN TOTAL FENOLIK PADA BIJI KOPI TERDEKAFEINASI %U https://katalog.ukdw.ac.id/3544/ %X Kafein merupakan alkaloid purina yang terdapat di dalam kopi yang memberikan efek fisiologis yang kurang baik bagi peminum kopi yang memiliki toleransi rendah terhadap kafein. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh peminum kopi yang mempunyai toleransi rendah terhadap kafein adalah dengan mengkonsumsi kopi rendah kafein. Biji kopi robusta mengandung kafein dua kali lipat dari kopi robusta yaitu 1,16 – 3,27 % berat kering. Proses dekafeinasi merupakan proses untuk mengurangi kadar kafein dalam suatu bahan. Kopi yang telah mengalami proses dekafeinasi pada umumnya memiliki rasa yang kurang disukai karena hilangnya beberapa komponen pembentuk rasa dan aroma pada kopi selama proses dekafeinasi. Salah satu komponen pembentuk cita rasa dalam kopi adalah senyawa fenolik. Dalam penelitian proses dekafeinasi dilakukan menggunakan pelarut ekstrak biji kopi yang telah dikurangi kadar kafeinnya menggunakan karbon aktif. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor yaitu waktu dekafeinasi dan rasio jumlah biji kopi dan pelarut yang digunakan.Variasi waktu dekafeinasi adalah 4 jam dan 8 jam, sedangkan variasi rasio jumlah biji kopi dan pelarut (berat : volume) adalah 1 : 4, 1 : 2, dan 3 : 4. Kadar kafein biji kopi terdekafeinasi terendah diperoleh dengan perlakuan waktu dekafeinasi 4 jam dan rasio biji kopi dan pelarut (berat : volume) 1 : 2 yaitu 13.748 mg/g dengan kadar total fenolik sebesar 17,963 mg/g.