eprintid: 3490 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 32 dir: disk0/00/00/34/90 datestamp: 2020-08-31 02:27:58 lastmod: 2020-08-31 02:27:58 status_changed: 2020-08-31 02:27:58 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 24090162, AFRIKO LINANTO creators_id: afriko_91pices@yahoo.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Putro, R. Tosan Tri contributors_name: Herawati, Koni corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: PENGEMBANGAN SARANA LATIHAN ANKLE SECARA MANDIRI ispublished: pub subjects: H1 subjects: RM subjects: T1 divisions: pro_desa full_text_status: restricted keywords: Kata Kunci tidak tersedia abstract: Cedera olahraga merupakan salah satu resiko jelek yang umum terjadi dan susah untuk dihindari. Dalam basket, menurut Colliander E, Eriksson E, Herkel M, et al. Injuries in the Swedish elite basketball. Or thopaedics (1986;9:225–7) cedera ankle adalah salah satu cedera yang paling sering terjadi dan termasuk cedera yang parah. Cedera ankle yang dialami oleh seorang pemain atau atlet basket dapat menyebabkan mundurnya prestasi seorang atlet, cedera trauma / ciri, gangguan psikologis, fisik menurun, dan bahkan cacat permanen. G D McKay, P A Goldie, W R Payne, B W Oakes (2001) menjelaskan mekanisme penyebab engkel sebagai berikut : hampir setengah (45,0%) dari cedera engkel terjadi saat mendarat setelah loncat, bisa mendarat di kaki pemain lain atau mendarat dipermukaan lapangan dengan posisi pergelangan kaki yang salah, penyebab lain dari cedera engkel adalah pergerakan yang tibatiba yang menyebabkan otot yang belum siap menjadi tertarik dan sobek (30.0%), penyebab lain adalah benturan (10%), jatuh (5.0%), berhenti mendadak (2,5%), dan melangkah (2,5%). Bruce R. Burnham, DVM, MPH,G. Bruce Copley, PhD, MPH, Matthew J. Shim, PhD, MPH, Philip A. Kemp, MS (2002) juga menyebutkan dalam penelitian mereka cedera engkel yang disebabkan oleh pendaratan canggung dan mendarat di kaki pemain lain terhitung sebanyak 43% dan tabrakan dengan pemain lain sebanyak 10%. Penanganan cedera ankle sendiri ada 2 tahapan. Pertama menggunakan prinsip RICE (Rest, Ice, Compession and Elevation). Setelah selesai menggunakan prinsip RICE dilajutkan tahap ke 2 yaitu latihan penguatan otot ankle. Tahap 2 ini merupakan tahap penting yang berpengaruh terhadap ankle sendiri kedepannya. Latihan yang dilakukan bertujuan untuk mengguatkan otot ankle yang baru saja terkena cedera agar nantinya kita tidak mudah terkena cedera ankle lagi. Jika latihan ini dilakukan secara teratur maka dampak cedera ankle akan bisa dihindari dan prestasi atlet tidak akan terganggu. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan terapi latihan ini kurang dikenal karena belum ada peralatan khusus yang mudah digunakan untuk memfasilitasi terapi latihan ankle ini. Sehingga muncul peluang untuk mengembangkan sarana latihan ankle yang memungkinkan gerak dorifleksi, plantarfleksi, inversi, dan eversi sekaligus agar user bisa melakukan latihan ankle secara mandiri. date: 2013-06 date_type: published pages: 68 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Desain Produk thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: 24090162, AFRIKO LINANTO (2013) PENGEMBANGAN SARANA LATIHAN ANKLE SECARA MANDIRI. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/3490/1/24090162_Bab1_Bab5_Daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/3490/2/24090162_Bab2-sd-Bab4_Lampiran.pdf