@phdthesis{katalog3466, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, month = {July}, year = {2014}, author = {KAREN GRACIA POLNAYA 01082169}, title = {DIALEKTIKA TEOLOGIS ANTARA KONSEP HUKUM TABUR TUAI DALAM KEKRISTENAN DAN HUKUM KARMA DALAM AGAMA HINDU}, abstract = {Memiliki kehendak bebas bagi manusia merupakan titik tolak bagi manusia untuk bersikap. Semua manusia berharap untuk mampu melakukan perbuatan baik di dalam kehidupannya. Lalu apa makna di balik setiap perbuatan manusia baik atau buruk? Melalui wawancara, salah satu alasan setiap manusia berbuat baik adalah keinginan untuk mendapatkan keselamatan atau dengan kata lain adalah surga. Sedangkan bagi pemeluk agama Hindu, perbuatan baik dilakukan agar mereka terlepas dari karma, samsara dan pada akhirnya mampu mencapai kelepasan atau moksa. Inti pengajaran dari Calvin mengenai predestinasi, seakan-akan mampu menggeser makna dari perbuatan baik itu sendiri. Keselamatan yang akan diberikan kepada manusia menjadi hak mutlak Allah dan tidak ada satu orang pun yang mampu mengusahakannya selain hanya karena anugerah Allah. Banyak pertentangan mengenai hal ini yang justru semakin menunjukkan secara jernih di mana letak perbuatan seharusnya. Tidak jauh berbeda dengan agama Kristen, agama Hindu pun memiliki kesulitannya sendiri terkait dengan hal ini. Pertanyaan tentang bagaimana caranya untuk bisa terlepas dari samsara dan moksa selain dengan melakukan karma baik menjadi sangat menarik untuk dibahas. Metode dialektika digunakan untuk menemukan persamaan dan perbedaan di antara dua ajaran berbeda dari dua agama yang berbeda pula sehingga ditariklah satu benang merah dari makna perbuatan sebenarnya di dalam kehidupan manusia ini.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/3466/}, keywords = {Hukum Tabur Tuai, Predestinasi, Free will, Hukum Karma, Samsara, Moksa, Catur Marga Yoga, Metode Dialektka} }