%0 Thesis %9 Masters %A 50080238, ERNY STIENTJE SENDOW %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Magister Ilmu Teologi %D 2012 %F katalog:3381 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Pendidikan kristiani, Warga gereja dewasa %P 223 %T PENDIDIKAN SPIRITUALITAS KRISTEN UNTUK ORANG DEWASA DI GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI) ARCAMANIK BANDUNG %U https://katalog.ukdw.ac.id/3381/ %X Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang selama ini bergulat di dalam batin penulis, berdasarkan pengalaman hidup bersama dengan jemaat GKI Arcamanik, Bandung. Mengapa katekisasi, Pendalaman Alkitab, khotbah-khotbah, pembinaan-pembinaan, persekutuan keluarga yang berisi dogma atau ajaran tidak merupakan titik tolak bagi umat untuk mengenal Tuhan lebih jauh dan semakin mendalam, yang kemudian akan berdampak di dalam menjalani hidup pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat? Mengapa anak yang dinilai oleh gereja telah lulus katekisasi dan diijinkan mengikuti sidi, namun dalam kesehariannya memiliki sikap yang buruk kepada orang tua? Mengapa setelah mengikuti sidi, orang yang bersangkutan tidak pernah lagi terlihat hadir di dalam kebaktian-kebaktian, kegiatan-kegiatan gereja, bahkan hilang bagaikan ditelan bumi? Mengapa lebih banyak anggota gereja yang tidak peduli dengan urusan bergereja? Mengapa ibadat atau kultus seolah terpisah dari pertanggungjawaban atas hidup sehari-hari? Hanya pada waktu ibadat saja orang merasa hadir di hadapan Tuhan, namun setelah itu orang hidup tanpa kehadiran Allah. Hidup sehari-hari tidak ada kaitannya dengan ibadat dan ibadat tidak ada kaitannya dengan hidup sehari-hari. Ketika berbakti orang bertampang saleh, ramah dan menyenangkan, namun ketika diperhadapkan dengan permasalahan hidup, orang tiba-tiba berubah menjadi sangar dan menakutkan. Sikap yang tampak “baik” saat datang beribadat tidak berlanjut dengan memperhatikan sesama yang sedang mengalami kesulitan. Ibadat bukan merupakan saat menghadap dan hadir di hadapan Tuhan guna mempertanggungjawabkan hidup.