eprintid: 3241 rev_number: 15 eprint_status: archive userid: 32 dir: disk0/00/00/32/41 datestamp: 2020-12-15 02:26:43 lastmod: 2020-12-15 02:26:43 status_changed: 2020-12-15 02:26:43 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 54120021, AGUSTAM RACHMAN creators_id: agustamrachman@yahoo.co.id contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Widjaja, Paulus Sugeng contributors_name: Dhewayani, Jeanny corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: PERAYAAN TABOT : UPAYA MEMBANGUN MASYARAKAT TOLERAN DI KOTA BENGKULU ispublished: pub subjects: BL subjects: GT subjects: HN divisions: konflik_perdamaian full_text_status: restricted keywords: Konflik, Syi’ah, Kerukunan, Heterogen, Representasi Kolektif, Kesadaran abstract: Upacara Tabot bagi kaum Syi’ah adalah peringatan mengenang Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib yang gugur di Padang Karbala Irak oleh pasukan Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan. Ditengah konflik Syi’ah-Sunni di Timur Tengah maupun konflik Syiah-Sunni dibeberapa wilayah di Indonesia misalnya di Sampang Madura, justru sebaliknya, perayaan Tabot menjadi berkembang dalam fungsi membina kerukunan sosial dan mengintegrasikan masyarakat Kota Bengkulu yang heterogen dan sebagian besar penduduknya beraliran Sunni. Perayaan seperti ini diibaratkan oleh Emile Durkheim sebagai “perekat” yang mempersatukan individu-individu yang memiliki keanekaragaman interes pribadi. Perkembangan upacara Tabot mengalami berbagai penyesuaian dengan budaya lokal Melayu Bengkulu. Hal itu disebabkan oleh interaksi antara pembawa budaya Tabot dengan pelaku budaya setempat yang sudah lebih dulu eksis di Bengkulu. Kesadaran masyarakat untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis menjadikan perayaan Tabot di Kota Bengkulu disepakati sebagai identitas bersama oleh mayoritas masyarakatnya dan oleh pemerintah diakui secara resmi sebagai kebudayaan Bengkulu. Masyarakat Kota Bengkulu menerima perayaan Tabot, apalagi setelah perayaan ritual Tabot melibatkan suku dan agama lain di luar Islam maka perayaan Tabot bukan hanya representasi kolektif dari Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) saja namun sudah menjadi representasi kolektif bagi masyarakat umum di Kota Bengkulu. date: 2014-02 date_type: published pages: 116 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Magister Kajian Konflik dan Perdamaian thesis_type: masters thesis_name: other citation: 54120021, AGUSTAM RACHMAN (2014) PERAYAAN TABOT : UPAYA MEMBANGUN MASYARAKAT TOLERAN DI KOTA BENGKULU. Masters thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/3241/1/54120021_Bab1_Bab5_Daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/3241/2/54120021_Bab2-sd-Bab4_Lampiran.pdf