%A FERNANDO SIBARANI 57130003 %D 2019 %X Teodise adalah tema yang sangat penting dalam sejarah pemikiran teologi maupun pengajaran Kristen. Pokok teodise selalu dibicarakan dalam pertarungan kekal di antara tiga premis, yaitu kemahakuasaan Allah, belas kasih-Nya dan penderitaan manusia, terutama mereka yang tidak bersalah. Jalan buntu selalu menghadang di depan, terutama karena ketiga premis itu tidak dapat dipertahankan tanpa mengorbankan salah satu di antaranya. Para ahli selalu tampak terjebak dalam ketiga premis itu. Disertrasi ini berusaha menawarkan satu premis lagi sebagai jalan keluar bagi kebuntuan teologis itu lewat pembacaan ekologis terhadap Ayub 38-42:6, yang mengetengahkan alam sebagai tema dalam menjawab permasalahan teodise. Proposal utama dari disertasi ini adalah melihat manusia sebagai bagian dari komunitas ciptaan dalam hubungan-hubungannya dengan Allah pencipta merupakan cara yang sangat menolong untuk menemukan alternatif jawaban atas persoalan teodise dalam Kitab Ayub. Peran manusia dalam penciptaan tidak boleh dilihat dalam keterpisahan dari keseluruhan ciptaan. Seluruh ciptaan Allah adalah ciptaan yang pertama dan terutama, termasuk manusia di dalamnya. Semua ciptaan berbagi bumi yang sama dan semua berpartisipasi dalam sebuah komunitas yang saling berhubungan dan saling bergantung satu dengan yang lain, bahkan dengan Allah. Komunitas sedemikian berbagi dalam sebuah sistem yang sama, yang telah ditetapkan sedemikian rupa pada awal penciptaan, dalam kondisi yang baik walau tidak sempurna, terus bergerak menuju kepada kesempurnaannya yang terbuka terhadap berbagai resiko, termasuk penderitaan. Keadilan ilahi (teodise) mesti diletakkan pada prinsip sedemikian, dimana keberlanjutan alam adalah premis yang mendasari kemahakuasaan dan kemahakasihan Allah sejak menetapkan grand design penciptaan, meliputi awal, kelanjutan dan akhirnya, terlepas dari apakah ciptaan (termasuk manusia) berlaku baik atau tidak. %I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog315 %T KONSEP MASA BANGUNAN EKOLOGI DAN TEODISE DI DALAM KITAB AYUB PASAL 38-42:6