%A MARK BELFIS WICAKSONO HARSONO 41110081 %L katalog2956 %K penyandang tuna rungu, stres kerja, mekanisme koping, komunikasi %D 2015 %T MEKANISME KOPING TUNA RUNGU DALAM MENGHADAPI STRES KERJA AKIBAT KESULITAN BERKOMUNIKASI DI ANGKRINGAN MADRE. %X Latar Belakang : Seringkali penyandang tuna rungu mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka yang bekerja dibidang pelayanan seperti pegawai angkringan dituntut untuk berkomunikasi dengan banyak orang. Keterbatasan ini menyulitkan mereka untuk memenuhi tuntutan tersebut. Hal ini dapat memicu stres kerja bagi mereka. Dalam menghadapi stres kerja ini dibutuhkan mekanisme koping Tujuan :Untuk mengeksplorasi mekanisme koping yang dipakai tuna rungu dalam menghadapi masalah stres kerja di Angkringan Madre akibat kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Metode dan subjek : Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dengan bantuan asisten penelitian dan interpreter. Informan pada penelitian ini sebanyak lima orang, empat diantaranya adalah penyandang tuna rungu yang pernah menjadi kasir dan pelayan dan satu orang sebagai informan kunci. Hasil : Stres Kerja yang bersangkutan dengan masalah komunikasi di Angkringan Madre disebabkan oleh 2 hal yang berbeda. Penyebab pertama stres kerja tersebut adalah kesulitan berkomunikasi antara sesama pekerja angkringan. Hal ini terjadi ketika Angkringan Madre mempunyai anggota baru tersebut tidak terbiasa menggunakan bahasa isyarat. Untuk menangani masalah ini mereka bersedia melatih anggota baru tersebut. Masalah lain yang muncul dari sesama pekerja, adalah kesalahan dalam penulisan nota, hal ini menyebabkan kasir kesulitan membuat laporan keuangan. Untuk menangani masalah ini, kasir akan meminta bantuan kepada teman dan atasannya. Penyebab kedua terjadinya stres kerja diakibatkan oleh masalah komunikasi dengan pelanggan. masalah yang muncul adalah kesalahan dalam pemesanan makanan dan penulisan nota. Untuk menangani masalah ini Angkringan Madre menyiapkan interpreter untuk membantu mereka saling mengerti. Kesimpulan: Angkringan Madre merupakan tempat yang menyesuaikan kebutuhan dari pekerja yang tuna rungu. Sehingga mereka mampu menghasilkan mekanisme koping yang baik dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada. %I Universitas Kristen Duta Wacana