eprintid: 2943 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 33 dir: disk0/00/00/29/43 datestamp: 2021-02-25 01:46:17 lastmod: 2021-02-25 01:46:17 status_changed: 2021-02-25 01:46:17 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 01072116, CHRIST SUSAN ROMPAH creators_id: 01072116@student.ukdw.ac.id contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Setio, Robert corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: MAKNA KEMATIAN MUSA DALAM ULANGAN 34 DAN KAITANNYA DENGAN POLITIK PENCITRAAN DALAM SUKSESI KEPEMIMPINAN MUSA-YOSUA ispublished: pub subjects: BD subjects: BR subjects: BS subjects: JA divisions: pend_teologi full_text_status: restricted keywords: Kematian, Ulangan, Musa, Pencitraan, Israel, Pasca-Pembuangan, Yosua, Kepemimpinan, Pemimpin, Ideologi, Deuteronomis, Identitas, Kelompok, Tanah Terjanji abstract: Sejumlah penafsir memandang bahwa kematian Musa yang dicatat dalam Ulangan 34 merupakan konsekuensi atas dosa dan kesalahannya sendiri. Francesca Stavrakopoulou, misalnya, berpendapat bahwa kematian Musa di tengah penglihatan akan tanah terjanji merupakan hukuman ilahi atas pemberontakannya melawan Tuhan di Meriba. Di sisi yang lain, menurut Gerhard von Rad, kematian Musa justru untuk menebus kesalahan dan dosa umat Israel. Skripsi ini berupaya untuk menggali ideologi di balik teks kematian Musa dengan mengacu pada konteks historis penulis / redaktur Deuteronomis di masa pascapembuangan. Di masa tersebut, umat Israel diijinkan kembali ke negerinya. Namun, negeri itu bukanlah tanah kosong melainkan tanah yang telah dihuni oleh bangsa-bangsa lain di luar Israel. Situasi tersebut tentu menjadi tantangan bagi ideologi sentralistik Israel. Dari situasi demikian, diperoleh indikasi bahwa kematian Musa merupakan pencitraan tentang proyeksi dan legitimasi identitas Israel di situasi yang baru. Indikasi ini diperoleh dari ditampilkannya Yosua sebagai pengganti Musa. Musa dan Yosua adalah dua pemimpin dengan dua model kepemimpinan berbeda. Model kepemimpinan Musa menekankan bahwa identitas Israel ditentukan oleh ketaatan terhadap Torah, sedangkan model kepemimpinan Yosua menekankan bahwa identitas Israel ditentukan oleh penolakan terhadap bangsa asing. Dengan dua model kepemimpinan tersebut, nampak bahwa dalam masyarakat Israel pasca-pembuangan terdapat dua kelompok yang memiliki kecondongan ke arah berbeda dalam menentukan identitas Israel. date: 2013-02 date_type: published pages: 51 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Teologi thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: 01072116, CHRIST SUSAN ROMPAH (2013) MAKNA KEMATIAN MUSA DALAM ULANGAN 34 DAN KAITANNYA DENGAN POLITIK PENCITRAAN DALAM SUKSESI KEPEMIMPINAN MUSA-YOSUA. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/2943/1/01072116_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/2943/2/01072116_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf