%T SPIRITUALITAS KEMARAHAN : SEBUAH DIALOG ANTARA EMOSI KEMARAHAN DARI KAJIAN PSIKOLOGI DENGAN TEOLOGI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN KRISTIANI %K Emosi kemarahan, psikologi, teologi, dialog, spiritualitas kemarahan, Pendidikan Kristiani, pendekatan pertumbuhan spiritual. %L katalog294 %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Emosi kemarahan merupakan salah satu emosi yang melekat dengan pandangan yang bersifat negatif, seperti sumber kekerasan. Bahkan dalam ajaran gereja, kemarahan dikategorikan sebagai dosa atau lawan dari kehidupan spiritual. Namun dari kajian psikologi, beberapa psikolog contohnya W. Robert Nay mengungkapkan bahwa emosi kemarahan justru memegang peran penting dalam kehidupan. Kemarahan mempengaruhi kualitas hidup manusia, tentang bagaimana manusia berelasi dengan dirinya sendiri, orang lain, dunia kerja, dll. Dari kajian teologi, beberapa teolog seperti Andrew D. Lester juga yang meyakini bahwa emosi kemarahan merupakan hadiah pemberian Allah yang berakar dalam penciptaan dan memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mendialogkan pandangan tentang emosi kemarahan dari kajian psikologi dan teologi. Hasil dialog menunjukkan bahwa emosi kemarahan merupakan energi yang dapat digunakan untuk memperjuangkan nilai-nilai yang dihidupi baik secara individu atau kelompok. Kemarahan dapat digunakan untuk memperjuangkan keadilan. Kemarahan membantu manusia memahami diri dengan lebih baik, dan memperdalam relasi dengan sesama juga Allah. Hal ini bagi penulis disebut “Spiritualitas Kemarahan.” Hasil dialog ini diimplementasikan dalam Pendidikan Kristiani melalui pendekatan pertumbuhan spiritual, yang membantu umat menggunakan dan mengungkapkan kemarahan sesuai nilai-nilai kekristenan. %D 2019 %A Dian Anastaria Pelle 01150044