TY - THES EP - 70 ID - katalog288 Y1 - 2019/11/30/ N2 - Di dalam keKristenan, doktrin tentang Trinitas merupakan salah satu doktrin yang sulit untuk dipahami. Salah satu penyebabnya adalah karena Trinitas seringkali dipahami sebagai ajaran yang abstrak dan spekulatif. Mengapa demikian? Bagi orang-orang modern yang bersifat pragmatis dan etis, setiap ide atau konsep yang tidak dapat ditemukan di dalam pengalaman dan praksis etika merupakan ide yang tidak berguna. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah doktrin Trinitas dapat dialami di dalam pengalaman dan praksis manusia? Bagi Jürgen Moltmann seorang teolog modern abad-20, Trinitas bukanlah doktrin yang tidak berguna atau spekulatif. Melalui pengalaman kehidupannya, Allah adalah Bapa, Anak, dan Roh Kudus sebagai pribadi utuh di dalam persekutuan sosial persahabatan dan terbuka bagi dunia untuk dialami. Persekutuan mereka di dalam relasi perikoresis bukan subordinasi atau monarki. Allah adalah the living God yang berarti bahwa Ia menderita bersama pengalaman para korban politik religius dan sosial. Melalui figur Allah yang demikian, ciptaan dan gereja di dalamnya diundang untuk berpartisipasi dalam mewujudkan persekutuan Trinitas Sosial Ilahi itu di dalam realitas sosial. Bagi Moltmann, realitas sosial Ilahi ialah mengutamakan kebebasan, relasi subyek-subyek, dan saling menghidupi bukan dalam dominasi dalam berbagai bidang sosial-budaya, ekonomi, dan politik. Akhirnya, penyusun akan merelevansikan Trinitas Sosial Jurgen Moltmann di dalam konteks Indonesia. M1 - skripsi UR - https://katalog.ukdw.ac.id/288/ A1 - 01150036, Yosafat Prasanda Hanaryo AV - restricted KW - Trinitas Sosial KW - Modern KW - Pengalaman KW - Praksis KW - Pribadi KW - Perikoresis KW - Injil KW - kebebasan. PB - Universitas Kristen Duta Wacana TI - PERSEKUTUAN BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS SEBAGAI PRIBADI SOSIAL MENURUT JÜRGEN MOLTMANN ER -