%0 Thesis %9 Bachelor %A 41110042, NIYATA HANANTA KARUNAWAN %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Kedokteran %D 2015 %F katalog:2807 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K stroke iskemik, hiperglikemia, luaran fungsional, modified Rankin Scale(mRS) %P 57 %T PENGARUH KONDISI HIPERGLIKEMIA SAAT MASUK RS TERHADAP LUARAN FUNGSIONAL PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RS BETHESDA %U https://katalog.ukdw.ac.id/2807/ %X Pendahuluan : Stroke merupakan penyumbang angka kematian dan kecacatan yang tinggi di pelayanan kesehatan. Di Indonesia hingga tahun 2013, stroke merupakan penyebab kematian pertama di rumah sakit. Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi. Kecacatan pada pasien stroke menimbulkan kerugian biaya tidak langsung yang tinggi. Kecacatan pada pasien stroke dapat dinilai melalui luaran fungsional dengan menggunakan mRS. Hiperglikemia merupakan kondisi yang sering terjadi pada stroke akut akibat respon stress dari tubuh. Pada penelitian sebelumnya hubungan antara kondisi hiperglikemia dengan luaran fungsional pasien stroke iskemeik memperlihatkan hasil yang bervariasi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kondisi hiperglikemia saat masuk terhadap luaran fungsional pasien stroke iskemik di RS Bethesda. Metode : Penelitian observasional dengan menggunakan metode penelitian kohort retrospektif. Penelitian ini menggunakan data rekam medis sebanyak 102 pasien stroke iskemik akut serangan pertama yang masuk Rumah sakit Bethesda Yogyakarta dengan onset kurang dari 24 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis univariat, dilanjutkan dengan analisis bivariat dengan uji chi-square serta uji t-independen dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil : Pada 102 subjek penelitian ditemukan pasien stroke iskemik dengan kondisi hiperglikemia sebanyak 37 pasien (36,3%). Pasien dengan hiperglikemia lebih banyak memiliki luaran fungsional yang baik (25,5%) dibandingkan dengan luaran fungsional yang buruk ( 10,8%). Nilai rerata gula darah pasien lebih tinggi (151,51 ± 84,67 mg/dl) pada skor mRS 0-2 (luaran fungsional baik) daripada nilai rerata gula darah (129,39 ± 40,54 mg/dl) pada pasien dengan skor mRS 3-5 (luaran fungsional buruk). Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukan kondisi hiperglikemia tidak berhubungan secara signifikan terhadap luaran fungsional pasien stroke iskemik (OR: 1,195 95%CI: 0,488-2,927 p: 0,697). Hasil analisis bivariat antara kadar gula darah dengan luaran fungsional menggunakan uji Independent t-test didapatkan hasil nilai 0,079 (p > 0,05). Kesimpulan : Kondisi hiperglikemia saat masuk tidak berhubungan secara signifikan dengan luaran fungsional pasien stroke iskemik di RS Bethesda