eprintid: 2761 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 32 dir: disk0/00/00/27/61 datestamp: 2020-06-12 03:39:15 lastmod: 2020-06-12 03:39:15 status_changed: 2020-06-12 03:39:15 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 50130011, EVELYN LODI NDOEN creators_id: ndoen_evelyn@yahoo.co.id contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Singgih, Emanuel Gerrit contributors_name: Natar, Asnath Niwa corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: INGATLAH, BAHWA HIDUPKU HANYA HEMBUSAN NAFAS, MENCARI MAKNA DAN SIKAP DALAM PENDERITAAN HIDUP ORANG KRISTEN, KHUSUSNYA KONTEKS KOTA KUPANG-NTT MELALUI TAFSIRAN KITA AYUB 7:1-21 ispublished: pub subjects: BL subjects: BR subjects: BS divisions: ilmu_teologi full_text_status: restricted keywords: Penderitaan, Kisah Ayub, Kitab Ayub (khusus 7:1-21), Orang Kristen, Kota Kupang, NTT, Hukum Retribusi, Integritas Iman, Teodisi, Antropodisi, Makna dan Sikap. abstract: Di sepanjang abad, problem penderitaan menjadi perihal penting bagi perkembangan iman. Penderitaan yang tidak mengenal batas, memilukan hati, bahkan melampaui rasio manusia mengakibatkan pemberontakan terhadap Allah. Ayub adalah sosok saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan, tetapi tidak terhindar dari kejamnya penderitaan. Ayub 7:1-21 menampilkan kisah Ayub yang menderita tragis, baik fisik maupun batin. Penderitaan ini pula yang memperlihatkan keteguhan integritasnya secara sosial, emosional dan spiritual. Namun, ia tidak luput dari keluh-kesahnya mulai dari mempertanyakan hukum retribusi yang diwakili para sahabatnya sampai melayangkan protes dan kritik tentang hidupnya yang tertuju pada Allah. Baginya, hidup ini bukan semata perjuangan seperti orang upahan, melainkan sisa-sia belaka bagaikan hembusan nafas atau awan yang melayang sekejap lalu lenyap. Pada akhirnya, kematian menjadi satu-satunya pilihan daripada kehidupan. Begitu pula, orang Kristen pada umumya dan khususnya di Kota Kupang-NTT tidak terlepas dari penderitaan, sehingga tidak heran jika mereka mencari makna dan sikap dalam penderitaan hidup. Melalui respons terhadap sikap Ayub (7:1-21) menjadi jelas bahwa di samping teodisi, manusia juga membutuhkan antropodisi dalam kesadaran dirinya sekaligus sebagai bentuk luapan isi hatinya. Bersamaan dengan itu, ia juga tetap berharap akan kasih Allah maka integritas imannya tetap dipertahankan walau diperhadapkan oleh penderitaan hidup. date: 2015-11 date_type: published pages: 129 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Magister Ilmu Teologi thesis_type: masters thesis_name: other citation: 50130011, EVELYN LODI NDOEN (2015) INGATLAH, BAHWA HIDUPKU HANYA HEMBUSAN NAFAS, MENCARI MAKNA DAN SIKAP DALAM PENDERITAAN HIDUP ORANG KRISTEN, KHUSUSNYA KONTEKS KOTA KUPANG-NTT MELALUI TAFSIRAN KITA AYUB 7:1-21. Masters thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/2761/5/50130011_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/2761/2/50130011_bab2-sd-bab4.pdf