%I Universitas Kristen Duta Wacana %X Latar Belakang : Apendisitis menjadi salah satu penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering terjadi dan memerlukan tindakan pembedahan segera. Apendektomi menjadi salah satu tindakan pembedahan yang mempengaruhi kualitas hidup. Apendektomi yang dapat dilakukan yaitu apendektomi terbuka dan apendektomi laparoskopi. Kedua tindakan ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup yang berupa nyeri pasca operasi dan keterbatasan fisik. Tujuan : Untuk mengetahui kualitas hidup pasien apendisitis pasca apendektomi di RS Bethesda Yogyakarta yang diukur menggunakan SF-36v2 dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan terhadap kualitas hidup pasien apendisitis pasca apendektomi di RS Bethesda Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Instrumen penelitian yang digunakan ialah Short Form-36 version 2 (SF-36v2). Besar sampel pada penelitian ini ialah 30 sampel. Analisis data yang digunakan ialah analisis bivariat dengan uji One Way Anova, uji t tidak berpasangan, uji Spearman, dan uji Pearson. Hasil : Pada penelitian ini terdapat 21 pasien (70%) perempuan dan 9 pasien (30%) laki-laki dengan rata-rata usia 23 tahun. Pada analisis kualitas hidup didapatkan skor Physical Componen Summary (PCS) 43,27, Mental Component Summary (MCS) 48,29, Physical Function (PF) 42,42, Role-Physical (RP) 38,4, Bodily Pain (BP) 43,2, General Health (GH) 50,34, Vitality (VT) 57,36, Social Function (SF) 42,9, Role-Emotional (RE) 37,06, dan skor Mental Health (MH) 50,53. Pada analisis didapatkan perbedaan rata-rata yang jauh antara MCS dengan pendidikan terakhir (p = 0,019) dan antara skor PCS dengan jenis pekerjaan (p = 0,039). Kesimpulan : Pasien apendisitis pasca apendektomi mempunyai kualitas hidup yang kurang, dengan skor MCS lebih tinggi dibandingkan skor PCS. Pasien apendisitis pasca apendektomi laparoskopi memiliki skor PCS yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien apendisitis pasca apendektomi terbuka. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara kualitas hidup pasien apendisitis pasca apendektomi dengan usia dan nilai Global Quality of Life Scale, tetapi didapatkan perbedaan rata-rata skor kualitas hidup yang signifikan antara skor MCS dengan pendidikan terakhir dan antara skor PCS dengan jenis pekerjaan, sedangkan pada kelompok jenis kelamin, intensitas pekerjaan, diagnosis kerja, dan jenis apendektomi tidak didapatkan perbedaan rata-rata skor kualitas hidup yang signifikan. %T KUALITAS HIDUP PASIEN APENDISITIS PASCA APENDEKTOMI DI RS BETHESDA YOGYAKARTA %K Kualitas hidup, apendisitis, apendektomi, SF-36v2 %D 2015 %A YOLENTA MARGANINGSIH 41110012 %L katalog2739