eprintid: 2733 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 28 dir: disk0/00/00/27/33 datestamp: 2020-07-14 02:56:20 lastmod: 2020-07-14 02:56:20 status_changed: 2020-07-14 02:56:20 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 41110006, MARSELINO G S NERNERE creators_id: marcelnernere@gmail.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Wuryaningsih, Y. Nining Sri contributors_name: Merry, Maria Silvia corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: GAMBARAN FAKTOR RISIKO INDIVIDUAL PADA KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI PUSKESMAS NANGGULAN DAN SENTOLO I KABUPATEN KULON PROGO ispublished: pub subjects: R1 subjects: RA0421 divisions: pend_dokter full_text_status: restricted keywords: Leptospirosis, faktor risiko individual, Kulon Progo abstract: Pendahuluan : Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah serius di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Kasus Leptospirosis di Yogyakarta tahun 2011 terjadi peningkatan sebanyak 626 kasus dengan jumlah kematian sebesar 43 kasus. Beberapa faktor risiko yang terkait pada kejadian leptospirosis diantaranya seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan berisiko, riwayat luka, kontak dengan tikus atau ternak, serta sanitasi lingkungan. Tujuan : Mengetahui angka kejadian leptospirosis dan gambaran faktor risiko individual yang menjadi penyebab timbulnya kejadian leptospirosis di Kulon Progo. Metode : Penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian potong lintang, sampel adalah pasien leptospirosis di wilayah Puskesmas Nanggulan dan Sentolo I Kulon Progo, Yogyakarta tahun 2012 sampai 2014, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan metode time frame sampling. Variabel dianalisis dengan uji frekuensi dan deskripsi. Hasil : Angka kejadian leptospirosis sebanyak 27 kasus, dengan gambaran usia tertinggi 41-60 tahun (70,4%), berjenis kelamin laki-laki (70,4%), tingkat pendidikan terbanyak SMP (33,3%), pekerjaan berisiko (96,3%), riwayat luka baru (67,7%), kebiasaan cuci tangan (66,7%), berjalan tanpa alas kaki (66,7%), melakukan perawatan luka (59,2%), kegiatan berisiko (92,6%), kebiasaan menggunakan APD (7,4%), keberadaan tikus (70,4%), riwayat kontak dengan tikus (11,1%), kontak dengan hewan ternak (88,9%), kondisi rumah berupa dinding rumah bambu/kayu (14,8%), lantai rumah tanah (25,9%), keberadaan sungai dekat rumah (77,8%), genangan air dekat rumah (70,4%), sumber air berisiko (7,5%), dan pengelolaan sampah buruk (88,9%) Kesimpulan : Angka kejadian leptospirosis sebanyak 27 kasus, dengan gambaran usia tertinggi 41-60 tahun. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, tingkat pendidikan paling banyak adalah SMP, memiliki riwayat luka baru, bekerja tanpa APD, memiliki pekerjaan berisiko sebagai petani, memiliki riwayat pajanan dengan hewan ternak, dan pada umumnya memiliki sanitasi lingkungan yang kurang baik. date: 2015-11 date_type: published pages: 66 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Kedokteran thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: 41110006, MARSELINO G S NERNERE (2015) GAMBARAN FAKTOR RISIKO INDIVIDUAL PADA KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI PUSKESMAS NANGGULAN DAN SENTOLO I KABUPATEN KULON PROGO. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/2733/1/41110006_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/2733/2/41110006_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf