%L katalog270 %D 2019 %I Universitas Kristen Duta Wacana %T POTENSI BERBAGAI EKSTRAK TANAMAN SEBAGAI BIOPESTISIDA TANAMAN KENTANG %K Biopestisida, Ekstrak tanaman, Ralstonia solanacearum %X Produktivitas kentang di Indonesia relatif menurun, hal ini dapat disebabkan oleh kualitas bibit, iklim, minimnya pengetahuan bercocok tanam serta hama dan penyakit. Pestisida sintetik menjadi pilihan praktis untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit, namun penggunaan yang berlebihan dapat berbahaya bagi manusia maupun lingkungan. Untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetik, para peneliti mulai memanfaatkan ekstrak tanaman yang berpotensi sebagai biopestisida. Beberapa tanaman yang memiliki potensi sebagai biopestisida antara lain adalah Nicotiana tabacum, Morinda citrifolia, Cymbopogon citratus, Dioscorea hispida, Piper betle dan Capsicum annum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi enam jenis ekstrak tanaman sebagai biopestisida tanaman kentang. Ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi, dilanjutkan dengan skrining fitokimia secara kualitatif dan GC-MS, kemudian dilakukan uji aktivitas antimikrobia dengan metode Well difusion dan MIC, selanjutnya dilakukan uji lapangan di Desa Batur, Kabupaten Banjarnegara, Dieng, Jawa Tengah. Yield ekstrak yang diperoleh adalah tembakau, daun mengkudu, serai, dan kombinasi gadung+sirih+cabai. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa alkaloid, tanin, flavonoid, steroid, dan saponin. Yield umbi kentang yang dihasilkan yaitu gadung+sirih+cabai+tembakau 13,13 ton/Ha, gadung+sirih+cabai+tembakau+mengkudu 13,93 ton/Ha, gadung+sirih+ cabai+tembakau+sereh 13,65 ton/Ha, gadung+sirih+cabai+tembakau+mengkudu+sereh 15,99 ton/Ha, kontrol (+) 14,49 ton/Ha and kontrol (-) 12,17 ton/Ha. %A Eka Kurniati 31150078