%L katalog2685 %D 2015 %K Gambaran Gereja, Tiga Dimensi, Vertikal-Teologis, Horizontal-Sosial, Sosial-Teologis, Dulles. %T GAMBARAN GEREJA DI GMIT JEMAAT ZAITUN DAN FENOMENA KEMISKINAN: SUATU TINJAUAN EMPIRIS-TEOLOGIS %A MARTHA JUNITA NOMSEO 01102272 %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Gambaran gereja yang hidup sangat memiliki pengaruh bagi Jemaat dalam menghadirkan suatu sikap tertentu, baik bagi gereja maupun di luar gereja. Dulles melihat gambaran gereja dengan istilah model-model gereja, yaitu gereja sebagai institusional, persekutuan, sakramen, pewarta, hamba, dan gereja sebagai persekutan murid-murid. Berdasarkan model-model gereja menurut Dulles, maka muncul tiga dimensi sebagai pembentuk suatu pemahaman gambaran gereja yang dihidupi oleh Jemaat GMIT Zaitun. Ketiga dimensi tersebut, yaitu dimensi vertikal-teologis (gereja sebagai institusional, persekutuan dan sakramental), dimensi horizontal-sosial (gereja sebagai hamba dan pewarta), dan dimensi sosial-teologis (gereja sebagai persekutuan muridmurid). Namun, adanya salah satu dimensi yang memiliki pengaruh dalam membentuk suatu pemahaman gambaran gereja bahkan menghadirkan suatu sikap tertentu dalam hidup bergereja di GMIT Jemaat Zaitun. Pada prinsipnya, gambaran gereja yang hidup memiliki pengaruh dalam membentuk sikap Jemaat dalam kehidupan sehari-hari. Di mana gambaran gereja yang hidup di Jemaat GMIT Jemaat Zaitun, dapat menghadirkan Jemaat yang antusias dalam pembangunan gedung meskipun di tengah kemiskinan. Untuk itu, apabila suatu gambaran gereja menghadirkan Jemaat yang antusias dalam membangun gedung kebaktian. Maka, secara tidak langsung, persoalan kemiskinan juga dapat ditanggulangi oleh Jemaat GMIT Jemaat Zaitun berdasarkan gambaran gereja yang menghadirkan sikap kepedulian terhadap persoalan sosial.