%K Kematian, Praktik Kremasi, Budaya Bali, Adat istiadat Batak, Simalungun, GKPS, Kekristenan, Teologi, Alkitab, Liturgi, Tata Ibadah, Jenazah, Tubuh, Peraturan Pemerintah Bali, Pemakaman, Lahan Pekuburan, Krematorium %T DILEMA KREMASI: MENGKAJI KEGELISAHAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN DENPASAR – BALI MENGENAI PRAKTIK KREMASI %X Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Denpasar – Bali sedang berjuang untuk mendapat dukungan - secara moral, institusi, dan pemahaman teologis – dari sinode dan gereja-gereja GKPS lainnya terkait praktik kremasi. Sedangkan dalam tradisi Batak dan Kekristenan, kremasi bukanlah sesuatu yang umum terjadi. Kremasi adalah proses pembakaran yang dilakukan kepada tubuh manusia yang telah meninggal. Munculnya keinginan dan atau kebutuhan kremasi di GKPS Denpasar sebagai dampak dari Peraturan Pemerintah Bali yang membatasi lahan pekuburan. Ada pun lahan pekuburuan yang tersedia memiliki harga sewa yang tinggi dan diberi batas waktu tertentu untuk pemakaiannya. Dengan demikian, mau tidak mau, kremasi dianggap sebagai langkah yang praktis dan ekonomis bagi para perantau yang ada di Bali. Bagi beberapa pihak, tradisi lain, hal tersebut mungkin tidak menjadi masalah yang besar. Namun, bagi jemaat GKPS Denpasar, dengan latarbelakang tradisi Batak, hal ini menjadi polemik karena dianggap tidak sesuai dengan adat istiadat dan Firman Tuhan. Untuk itu, menarik untuk kita cermati bagaimana sikap gereja dan sinode GKPS menanggapi dan membantu jemaat GKPS Denpasar dalam menghadapi polemik tentang praktik kremasi, khususnya liturgi yang dibutuhkan. %A ANDI YOLANDA SINAGA 01072142 %L katalog2615 %I Universitas Kristen Duta Wacana %D 2015