%0 Thesis %9 Bachelor %A 61140007, Yoshua Fajar Septian %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Arsitektur %D 2020 %F katalog:2320 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Collaborative-working space, desain adaptif, ekonomi kreatif, Kota Yogyakarta. %P 39 %T COLLABORATIVE-WORKING SPACE SEBAGAI RUANG YANG ADAPTIF TERHADAP KEBUTUHAN KEGIATAN EKONOMI KREATIF DI KOTA YOGYAKARTA %U https://katalog.ukdw.ac.id/2320/ %X Studi ini membahas tentang perancangan Collaborative-working Space yang prinsipnya menjadi ruang kerja kolektif dengan menerapkan pendekatan desain arsitektur yang adaptif terhadap kebutuhan kegiatan ekonomi kreatif. Collaborative-working Space merupakan pengembangan solusi arsitektur co-working space, yang mengalami intervensi nilai kelokalan gotong royong, kemudian menjadi prinsip dasar desain yakni Kolaborasi. Fenomena yang menjadi latar belakang, yakni potensi dari kemunculan ekonomi kreatif, dengan perkembangan yang masif dan dinamis, namun menimbulkan kebutuhan solusi arsitektur, sementara co-working space yang telah ada khususnya di Kota Yogyakarta, belum menunjang kedinamisan pergerakan kegiatan ekonomi kreatif secara maksimal. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan aturan dan tujuan Pemerintah Kota Yogyakarta tentang pemenuhan pengembangan kualitas tenaga kerja muda; dimana hal tersebut sejalan dengan rencana Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tentang pemrakarsaan ekonomi kreatif sebagai sektor ekonomi terbarukan; karena desain co-working space pada umumnya, tidak adaptif terhadap kedinamisan perkembangan dan pergerakan kegiatan ekonomi kreatif sesuai konteks konkritnya. Oleh karena itu, Metode yang digunakan untuk perancangan ini adalah mendesain collaborative-working space dengan memprioritaskan sirkulasi yang dilengkapi dengan desain ruang yang prinsipnya mobile dan fleksibel agar pengguna dimampukan dengan mudah untuk mengakses dan menggali keabstrakan perkembangan aktivitas ekonomi kreatif kedepannya, dari jumlah penggunanya hingga skala aktivitas yang dihasilkan. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk merancang ruang publik produktif yang kontekstual serta mampu menciptakan suasana dan ruang yang aksesibel, ramah untuk semua golongan usia dan kemampuannya