TY - THES N2 - Ketika mengamati eksistensi manusia ditengan dunia ini, Hannah Arendt membagi bangunan peradaban manusia kedalam dua buah ruangan yakni ruang publik dan ruang privat. Ruang privat merupakan ruang kesendirian sedangkan ruang publik merupakan ruang penampakan dihadapan sesama manusia. Kedua ruangan tersebut menjadi tempat bagi manusia mengada dan beraktivitas. Arendt membagi aktivitas manusia menjadi tiga, yakni kerja, karya dan tindakan. Berdasarkan motovasinya, tindakan merupakan satu-satunya aktivitas yang cocok bagi kahidupan publik. Tindakan merupakan perwujudan dari kebebasan, yang menurut Arendt sejatinya merupakan situasi publik sebab sifat kesetaraannya yang memungkinkan relasi dalam ruang publik berjalan dinamis. Kebebasan merupakan hal yang harus diwujudkan dalam ruang publik melalui tindakan agar manusia dapat dengan merdeka berelasi dengan sesamanya dalam pluralitas. Pemikiran Arendt tentang kebebasan dalam ruang publik ini menjadi hal yang menarik untuk direfleksikan bagi dinamika demokrasi di tengah elemen-elemen masyarakat Indonesia termasuk gereja. AV - restricted A1 - 01150022, Samuel Krispradipta Y1 - 2020/02/29/ ID - katalog2227 TI - TINDAKAN DAN KEBEBASAN MANUSIA DALAM PARTISIPASINYA DI RUANG PUBLIK MENURUT HANNAH ARENDT: ANALISA DAN RELEVANSI TERHADAP PEMIKIRAN HANNAH ARENDT BAGI GEREJA DAN PARTISIPASI POLITIK KW - Tindakan KW - Kebebasan KW - Vita activa KW - Kerja KW - Karya KW - Ruang Publik KW - Ruang Privat KW - partisipasi politik KW - Yesus KW - Kekristenan KW - Kerajaan Allah KW - Indonesia KW - gereja UR - https://katalog.ukdw.ac.id/2227/ PB - Universitas Kristen Duta Wacana M1 - skripsi EP - 64 ER -