TY - THES N2 - Penulis menjumpai adanya realita ageisme dalam melihat kaum lansia dan menyebabkan anggota jemaat menghindari untuk terlibat dengan kaum lansia. Hal tersebut mengantar penulis untuk mengkaji tentang gereja dan kaum lansia. Tampaknya dalam memahami tentang gereja pada masa kini, tidak sekedar lagi memahami sebatas tradisi gereja yang ada. Jemaat memahami dirinya sebagai gereja juga dapat dilihat dari kehidupan persekutuan bahkan dalam berelasi dengan sekitarnya sehari-hari. Dengan menggunakan empat fungsi inti yang dapat diteliti dalam ekklesiologi dari Van der Ven yaitu identitas, integrasi, manajemen dan kebijakan, sangat membantu untuk mengkaji pemahaman jemaat tentang gereja dan kaum lansia sebagai bagian dari gereja. Jemaat GKI Ngupasan mengatakan identitas dirinya adalah persekutuan sebagai keluarga, itu berarti juga harus mengenali identitas kaum lansia dengan segala pergumulannya yang sangat membutuhkan dukungan dari jemaat. Gereja harus memahami bahwa proses pembangunan jemaat ikut merasakan kegelisahan dan pergumulan jemaat. Jemaat yang menyadari hal tersebut harus menempatkan kaum lansia sebagai bagian dari persekutuan dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk dapat membentuk gambaran positif tentang masa lansia. M1 - masters Y1 - 2017/07// ID - katalog1834 EP - 123 KW - Kaum Lansia KW - Gereja KW - Ageisme KW - Pelayanan KW - Ekklesiologi KW - Van der Ven KW - Identitas KW - Integrasi KW - Manajemen KW - Kebijakan KW - Jemaat KW - GKI Ngupasan KW - Persekutuan KW - Keluarga KW - Pembangunan Hemaat KW - Dukungan KW - Gambaran Positif. TI - GEREJA DAN KAUM LANSIA (KAJIAN PEMAHAMAN TENTANG GEREJA DAN RELASINYA TERHADAP PELAYANAN KAUM LANSIA DI GKI NGUPASAN - YOGYAKARTA) PB - Universitas Kristen Duta Wacana AV - restricted A1 - 52140005, LIANA DEWI UR - https://katalog.ukdw.ac.id/1834/ ER -