eprintid: 1772 rev_number: 13 eprint_status: archive userid: 35 dir: disk0/00/00/17/72 datestamp: 2020-07-10 02:51:12 lastmod: 2020-07-10 02:51:12 status_changed: 2020-07-10 02:51:12 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 31120033, ADIEL HARUM CHRISSETIA creators_id: chrissetiadiel@gmail.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Djohan, Djohan corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: AKUMULASI TIMBAL (Pb) PADA AYAM KAMPUNG DI AREA LERENG GUNUNG MERAPI ispublished: pub subjects: GE subjects: QL subjects: RA0421 divisions: bioteknologi full_text_status: restricted keywords: Akumulasi Timbal(Pb); Abu Vulkanik; Digiti Cakar; Pola Konsumsi; Analisa Resiko Kesehatan abstract: Letusan gunung berapi dapat menyebabkan pencemaran logam berat timbal (Pb) di lingkungan. Hal tersebut disebabkan karena abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi terdapat logam berat salah satunya adalah timbal (Pb). Abu vulkanik terbawa oleh udara mengakibatkan pemaparan pada media lingkungan seperti tanah, air dan tanaman. Ayam kampung merupakan hewan yang dipelihara bebas, hal ini akan mengkondisikan ayam kampung untuk mencari makanannya sendiri. Secara langsung ayam kampung dapat mengkonsumsi tanaman, cacing serta air yang tercemar logam berat timbal (Pb). Organ ayam kampung akan terakumulasi logam berat timbal (Pb) karena diakibatkan oleh pemaparan logam berat timbal (Pb) dari lingkungan dengan distribusi melalui ingesti, inhalasi maupun kontak dermal. Ayam kampung merupakan bahan pangan yang digemari oleh masyarakat sehingga masyarakat beresiko untuk terpapar oleh logam berat. Koleksi sampel dilaksanakan di 2 titik area permukiman pasca erupsi gunung merapi 2010 serta 2 titik area pemukiman daerah yang tidak terkena awan panas erupsi gunung merapi. Konsentrasi timbal (Pb) tertinggi terdapat pada cakar sebesar 6,18 μg.g-1 sedangkan konsentrasi timbal (Pb) terendah terdapat pada organ kulit sebesar 0,45 μg.g-1. Akumulasi timbal paling tinggi terdapat pada cakar dengan nilai rata-rata akumulasi 32,4 μg. Daily intake untuk analisa resiko kesehatan berdasarkan frekuensi konsumsi tertinggi dengan pola konsumsi daging, hati, kulit serta digiti cakar (DHKC) tidak melebihi batasan daily intake yaitu sebesar 0,016 mg.kg-1 berat badan dimana batasan konsumsi menurut WHO (2009) yaitu 0,025 mg.kg-1 berat badan. date: 2016-11 date_type: published pages: 17 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Biologi thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: 31120033, ADIEL HARUM CHRISSETIA (2016) AKUMULASI TIMBAL (Pb) PADA AYAM KAMPUNG DI AREA LERENG GUNUNG MERAPI. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1772/1/31120033_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1772/2/31120033_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf