@phdthesis{katalog1708, title = {?NUHU-MET SEBAGAI TUBUH KRISTUS-KOSMIS ? : PERJUMPAAN MAKNA KOLOSE 1:15-20 DENGAN BUDAYA SASI UMUM DI KEI-MALUKU MELALUI HERMENEUTIK KOSMIS}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, year = {2018}, author = {MONIKE HUKUBUN 57110001}, month = {November}, abstract = {Disertasi ini merupakan sebuah karya hermeneutik Perjanjian Baru kontektual. Karya ini lahir dari keprihatinan terhadap konteks kerusakan lingkungan ekologis yang semakin parah saat ini di kepulauan Kei-Maluku. Kerusakan tersebut terjadi di lingkungan masyarakat lokal yang selama ini menghidupi budaya Sasi, khususnya Sasi Umum, untuk melindungi dan melestarikan bumi, atau yang dalam sebutan emiknya: Nuhu-Met. Pengalaman pembaca masa kini, dalam hal ini, masyarakat adat di Kei, untuk mengatasi kerusakan lingkungan ekologis di Kei melalui pelaksanaan Sasi Umum sebagai budaya lokalnya, menjadi salah satu sumber berteologi ekologi yang signifikan. Melalui Hermenutik Kosmis, proses interpretasi atas Kolose 1:15-20 sebagai teks Alkitab dan Sasi Umum di Kei sebagai teks budaya lokal dilakukan untuk menemukan makna-makna teks yang baru dan relevan dari kedua teks tersebut, khususnya untuk konteks kerusakan lingkungan ekologis. Makna-makna teks tersebut kemudian didialogkan secara kritis dalam bingkai gagasan ekoteologi kontekstual yang relevan di kepulauan Kei-Maluku. Proses Hermeneutik Kosmis dimulai dari usaha memahami dan merasakan fakta ketidakadilan yang dialami Nuhu-Met; menjumpai teks Alkitab dan teks budaya lokal, memahami bagaimana teks-teks tersebut memperlakukan Nuhu-Met, menganalisis faktor-faktor penyebabnya, menemukan kembali hak-hak Nuhu-Met di dalam teks yang harus disuarakan dalam bentuk makna teks. Untuk itu, hermenutik kosmik menggunakan perspektif kosmis-holistis yang berorientasi pada keadilan kosmis (cosmic equity) bagi Nuhu-Met. Melalui perspektif tersebut makna-makna teks yang baru dan relevan dapat dipahami dan diungkapkan. Interpretasi teks Kolose 1:15-20 dan Sasi Umum di Kei menghasilkan ekoteologi ?Nuhu-Met sebagai Tubuh Kristus-Kosmis? sebagai inti maknanya yang bersifat metafora. Dalam Kolose 1:15-20, keistimewaan Kristus-Kosmis yang ditonjolkan dalam himne Kristus-Kosmis, justru memerlihatkan kepeduliaan Allah terhadap kehidupan seluruh ciptaan di Nuhu-Met. Kristus-Kosmis memediasi perjumpaan yang liberatif, transformatif, dan harmonis di antara seluruh ciptaan, dan seluruh ciptaan dengan Allah, melalui mediasi tubuh-Nya. Dalam budaya Sasi Umum di Kei, Nuhu-Met memiliki makna simbolis sebagai ?rumah (rahan) bersama? dan ?ibu (renan)kehidupan?. Nuhu-Met memberikan tubuh dan seluruh hidupnya untuk memediasi dan menghidupi perjumpaan seluruh ciptaan: manusia dan unsur-unsur organisme/ anorganisme dan para roh; dan perjumpaan seluruh ciptaan dengan Duad Ler-Vuan melalui para leluhur. Perjumpaan makna kedua teks ini, melahirkan visi-visi ekoteologi kontekstual di mana bumi, Nuhu-Met: daratan dan lautan, dihormati, dipelihara, dan dilestarikan melalui penghayatan pada ?tubuh Kristus-Kosmis? yang rela berbagi demi kehidupan bersama seluruh ciptaan.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/1708/}, keywords = {Hermeneutik Kosmis, Perspektif Kosmis-Holistis, Keadilan Kosmis, Nuhu-Met, Tubuh Kristus-Kosmis, Ekoteologi.} }