@mastersthesis{katalog1600, year = {2016}, author = {KRUEGER KRISTANTO TUMIWA 50130010}, month = {November}, title = {?MEMANUSIAKAN MANUSIA: DIALOG ANTARA SI TOU TIMOU TUMOU TOU DENGAN INJIL MATIUS 25:31-46 DAN IMPLIKASINYA BAGI GMIM?}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, keywords = {Tafsiran, Injil, Injil Matius, Budaya, Kebudayaan, Minahasa, Si Tou Tumou Tumou Tou, Dehumanisasi, gereja, GMIM, Teologi Kontekstual.}, abstract = {Persoalan-persoalan yang terjadi di Indonesia semakin hari semakin banyak, di antaranya adalah kemiskinan yang terlihat begitu parah, diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, dan kekerasan pada anak. Semua itu merupakan konteks di mana gereja berpijak dan berkarya. Gereja yang adalah buah karya Roh Kudus di dunia ini sudah semestinya hadir dan ikut bergumul dengan pergumulan masyarakat yang ada dengan melakukan tindakan atau pelayanan konkret demi membantu dan membebaskan mereka dari derita persoalan tersebut sebagai perwartaan Injil Keselamatan Yesus Kristus di dunia ini. Akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya; gereja terlalu banyak ?melihat ke dalam? dirinya. Persoalan-persoalan internal di dalam gereja pada akhirnya menghambat gereja untuk lebih aktif lagi dalam memerangi masalah-masalah dehumanisasi di atas. Manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain atau Si Tou Timou Tumou Tou adalah salah satu nilai kebudayaan yang ada Minahasa. Pandangan hidup ini akan diperjumpakan dan didialogkan dengan Injil Matius 25:31-46. Pada akhirnya, hasil dialog antara keduanya akan memberikan pandangan atau implikasi bagi Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) untuk dapat melihat konteks dehumanisasi yang terjadi di sekitarnya, terutama persoalan kemiskinan. Sebagai gereja Tuhan yang lahir dan berkembang di Minahasa sudah sepatutnya GMIM menjadi gereja yang memanusiakan (tumou tou) di tengah-tengah konteks dehumanisasi.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/1600/} }