eprintid: 1598 rev_number: 15 eprint_status: archive userid: 32 dir: disk0/00/00/15/98 datestamp: 2020-06-16 01:10:32 lastmod: 2020-06-16 01:10:32 status_changed: 2020-06-16 01:10:32 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 50120330, RISTON ANTONIUS PUREDE creators_id: ristonmas@gmail.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Widjaja, Paulus S. contributors_name: Singgih, Emanuel Gerrit corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: ETIKA POLITIK GEREJA PASCA KONFLIK “MENDIALOGKAN DIETRICH BONHOEFFER DENGAN GEREJA PASCA KONFLIK POSO” ispublished: pub subjects: BL subjects: BR subjects: HN divisions: ilmu_teologi full_text_status: restricted keywords: Mikropolitik, Dialog, Konflik, Keberpihakan, Etika Kristen, Pragmatisme, Gereja, rekonsiliasi, Politik. abstract: Pertanyaan terbesar dari setiap etika politik makro adalah bagaimana agar setiap kemajemukan kepentingan yang timbul dalam masyarakat dapat dikelola dengan baik bagi kemajuan, kesejahtraan dan kehidupan bersama. Sedangkan pertanyaan terbesar dari setiap etika politik mikro adalah bagaimana saya sebagai individu dapat hidup bersama orang lain dalam masyarakat dengan baik. Pertanyaan dalam etika politik mikro inilah yang menurut penulis harus diberikan porsi lebih dalam etika politik Kristen. Persolan tersebut ternyata menuntut kita untuk memikirkan mekanisme seperti apa yang membuat kita sampai pada jawaban yang memuaskan terhadap pertanyaan tersebut, sehingga tidak terburu-buru sampai pada sebuah “Tips & Triks” etika politis. Hal ini bagi penulis menjadi hal yang penting mengingat gereja-gereja di Indonesia menunjukan beberapa gejala pragmatisme dan lebih membangun jalan ke arah kekuasaan dari pada membangun relasi kepada mereka yang miskin dan tertindas. Dalam tulisan sederhana dan penuh kelemahan ini, penulis mencoba mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan meneliti seperti apa etika politis Kristen dengan sampel kondisi jemaat pasca konflik dan mendialogkannya dengan etika politik dari teolog Dietrich Bonhoeffer yang juga berada situasi politik kemasyarakatan yang tidak kalah pelik. Tulisan ini kemudian menemukan bahwa hasil dialog antara etika politis yang seolah-olah “populer” (Jemaat Pasca Konflik) dengan etika politik yang seolah-olah aristokrat dari Bonhoeffer, justru melahirkan prinsip prinsip yang menurut penulis dapat dijadikan sudut pandang baru bagi etika politis gereja di Indonesia. Dengan konseptual model yang memperhatikan dengan serius aspek keyakinan dasar, aspek persepsi, aspek loyalitas, aspek penalaran moral, etika politik dapat direkonstruksi dengan lebih sistematis. Etika politik yang dihasilkan menurut penulis justru perlahan-lahan mempengaruhi apa yang menjadi kepentingan masyarakat pada akhirnya. date: 2016-11 date_type: published pages: 135 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Magister Ilmu Teologi thesis_type: masters thesis_name: other citation: 50120330, RISTON ANTONIUS PUREDE (2016) ETIKA POLITIK GEREJA PASCA KONFLIK “MENDIALOGKAN DIETRICH BONHOEFFER DENGAN GEREJA PASCA KONFLIK POSO”. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1598/1/50120330_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1598/2/50120330_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf