@phdthesis{katalog1507, author = {MARIA AGNESIA CHRISTININGRUM 01120008}, month = {July}, title = {MENJADI JAWA-KRISTEN: SEBUAH UPAYA MENDIALOGKAN RITUAL SLAMETAN DENGAN UPACARA-UPACARA GEREJAWI}, year = {2017}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, keywords = {Kebudayaan Jawa, Kristen, Keselamatan, Slametan, Sakramen, Dialektis.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/1507/}, abstract = {Dalam relasi kehidupan kita, hampir tidak mungkin kita mendapati manusia yang tidak hidup dalam kebudayaan tertentu. Di samping itu yang lebih menarik adalah, manusia berbudaya itu juga hidup dalam kepercayaan atau agama tertentu. Seorang Jawa-Kristen misalnya, ia adalah seorang yang berkebudayaan Jawa tetapi bersamaan dengan itu ia juga beragama Kristen. Ini menjadi hal yang menarik karena tentu dalam kebudayaan adapemahaman tertentu mengenai kehidupan, pun demikian dalam agama. Keselamatan misalnya, kebudayaan Jawa memiliki pemahaman keselamatan yang erat dikaitkan dengan ritual-ritual. Kekristenan terkhusus gereja juga demikian, memiliki pemahaman keselamatannya sendiri. Keselamatan dalam budaya Jawa, dapat kita temukan dalam pemahaman masyarakat Jawa mengenai slametan. Dalam slametan kita menemukan hal unik berkaitan dengan keselarasan seluruh semesta. Juga simbol-simbol yang digunakan di dalamnya untuk melakukankontak simbolik dengan Tuhan. Sedangkan keselamatan dalam kekristenan terkhusus gereja secara umum berkaitan dengan penghayatan anugerah keselamatan melalui pengampunan dosa, kematian dan kebangkitan Yesus, serta hidup baru. Gereja juga menjalankan sakramen sebagai bagian dari permohonan keselamatan. Menariknya, orang Jawa-Kristen menghidupi ritual-ritual ini sekaligus. Gereja sendiri, berdiri sebagai pihak yang kemudian melakukan proses dialektis agar orang Jawa-Kristen tetap bisa berbudaya dan beragama. Tetap menjadi seorang Jawa dan sekaligus menjadi seorang Kristen.} }