%I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog1499 %D 2016 %A YONATHAN ADI WIJAYA 01120015 %X Budaya adalah konteks yang tidak terelakkan dalam dunia ekklesiologi-organisasi. Dalam budaya tersebut, terkandung nilai-nilai budaya yang dihidupi serta dianggap bermakna oleh individu maupun organisasi tersebut. Oleh sebab itu, penelitian terhadap nilai-nilai budaya menjadi hal yang sangat dibutuhkan ketika kita mencoba memahami budaya organisasi gereja. Teori Hofstede adalah sebuah teori yang mengukur nilai-nilai budaya masyarakat suatu bangsa. Nilai-nilai budaya Hofstede ini terdiri dari enam dimensi yang memiliki kutub karakteristiknya masing-masing. Teorinya mempergumulkan beberapa hal, yaitu mengenai relasi dalam otoritasotoritas, konsepsi diri dalam organisasi, serta cara berfikir dan berperilaku (menyikapi konflik perbedaan, orientasi waktu dan ekspresi perasaan). Dari dimensi-dimensi yang ada tersebut, kita akan mencoba melihat Budaya bangsa atau budaya masyarakat apa yang mempengaruhi budaya Organisasi Gereja Kristen Indonesia (GKI). Tentu, budaya yang membentuk organisasi GKI tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa konteks yang ada. Sehingga, kajian sejarah dan budaya antropologis menjadi hal yang penting untuk dibahas karena hal itu merupakan bagian integral dari pergumulan dan pertumbuhan sebuah gereja. Setidaknya dari bahasan-bahasan singkat yang ada, kita akan melihat keterkaitan budaya masyarakat dengan unsur-unsur dan konteks ekklesiologis dari GKI. Ini merupakan sebuah upaya pengenalan dan pemahaman yang lebih mendalam terkait ekklesiologi GKI. %K Budaya Organisasi, Corporate Culture, GKI Bromo Malang, GKI Jombang, Geert Jan Hofstede, Studi Budaya, Kultur nasional, Kultur organisasi, Ekklesiologi GKI. %T “BUDAYA MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI GEREJA” SEBUAH TINJAUAN TEOLOGIS-EMPIRIS TERHADAP GEREJA KRISTEN INDONESIA BROMO MALANG DAN JOMBANG JAWA TIMUR