eprintid: 1393 rev_number: 16 eprint_status: archive userid: 28 dir: disk0/00/00/13/93 datestamp: 2020-06-17 05:38:21 lastmod: 2020-06-17 05:38:21 status_changed: 2020-06-17 05:38:21 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 51130004, YOHANA KRISTANTI IKAT creators_id: ananikat@yahoo.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Listijabudi, Daniel K. contributors_name: Banawiratma, J. B. corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: MELINDUNGI HUTAN PAHEWAN TABALIEN DALAM PERSPEKTIF EKOTEOLOGI "BUNGA RAMPAI" ispublished: pub subjects: GE subjects: H1 divisions: konflik_perdamaian full_text_status: restricted keywords: MELINDUNGI, HUTAN PAHEWAN TABALIEN, EKOTEOLOGI, RELASI MANUSIA DAN ALAM. abstract: Di tengah maraknya pembahasan masalah-masalah lingkungan, terutama masalah kerusakan hutan yang cukup menonjol belakangan ini adalah pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat lokal terutama yang bersifat mempertahankan dan melindungi kelestarian hutan sebagai harta titipan Sang Ilahi. Salah satu upaya sekelompok manusia yang disebut Masyarakat Adat Dayak Ngaju di Mungku Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, dalam mempertahankan atau melindungi tempat mereka tinggal dan lingkungannya. Hutan Pahewan Tabalien, merupakan kawasan hutan yang dikeramatkan secara turun temurun, melalui seperangkat nilai budaya, pengetahuan aturan, kepercayaan, dan sejumlah perilaku budaya yang arif dengan berkiblat pada keunikan nilai-nilai kearifan warisan leluhur. Sebagai makhluk yang unik dan bermartabat tinggi, manusia mempunyai pikiran atau akal yang menyanggupkan ia menghadapi tantangan alam dan memanfaatkannya bahkan memanifulasinya. Manusia sebagai makhluk yang bersifat mendua, pada satu pihak dapat menjadi penjaga dan pelindung alam, tetapi pada pihak lain dapat berlaku sebagai perusak. ‘Manusia dijuluki sebagai makhluk yang berpengetauan, sayangnya kerap kali menjadi masalah adalah pengetahuan itu tidak mewujud menjadi kesadaran yang menumbuhkan komitmen ramah lingkungan’.1 Seiring dengan waktu, alam semakin tidak mempunyai daya untuk bersahabat, karena manusia hanya memperlakukannya sebagai hamba, pemuas ekonomi dan kosong nilai spiritualitas. Menemukan kembali gaya hidup yang rendah hati, sifat kelembutan dan memelihara sumber daya alam secara bijaksana dan bertanggung jawab, dengan dijiwai paham agama/ kepercayaan dapat menjadi titik temu. Teologi Kristen mengingatkan bahwa manusia diberi mandat dan tanggung jawab untuk menguasai alam sekaligus memeliharanya sebagai ciptaan Allah yang baik. Disadari bahwa, orang Kristen (gereja) belum sunguh-sungguh memahami bagaimana relasi dan interaksi yang benar dengan alam. date: 2017-02 date_type: published pages: 125 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Magister Kajian Konflik dan Perdamaian thesis_type: masters thesis_name: other citation: 51130004, YOHANA KRISTANTI IKAT (2017) MELINDUNGI HUTAN PAHEWAN TABALIEN DALAM PERSPEKTIF EKOTEOLOGI "BUNGA RAMPAI". Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1393/1/51130004_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1393/2/51130004_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf