%L katalog1348 %A ABRAHAM SAKTI NUGRAHANTO 41120004 %D 2017 %K Leukosituria, Glukosuria %T HUBUNGAN LEUKOSITURIA DENGAN GLUKOSURIA PADA PASIEN MELITUS DI RS BETHESDA YOGYAKARTA %X Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Kadar glukosa darah yang tinggi diikuti dengan glukosuria yang terjadi akibat batas filtrasi ginjal telah terlewati. Glukosa yang keluar bersama dengan urin pasien dapat menyebabkan resiko ISK karena dipakai oleh bakteri sebagai bahan metabolisme. Salah satu tanda bahwa pasien mengalami ISK yaitu leukosituria. Karena glukosa dalam urin telah dimetabolisme oleh bakteri, ada kemungkinan hasil pemeriksaan kadar glukosa urin pasien menjadi rendah walaupun pasien tersebut memiliki kadar glukosa darah yang tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara leukosituria dan glukosuria pada pasien diabetes melitus. Metodologi: Penelitian dilakukan di RS Bethesda Yogyakarta sebagai penelitian potong lintang. Pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 43 sampel. Sampel urin pagi pasien diperiksa menggunakan metode carik celup dan pemeriksaan urinalisa. Hasil: Hasil penelitian pada 43 sampel pasien diabetes melitus terdiri dari 18 laki-laki dan 25 perempuan. Jumlah pasien leukosituria sebanyak 34. Dari 34 pasien leukosituria didapatkan 16 (47,1%) pasien mengalami glukosuria dan 18 (52,1%) pasien tidak glukosuria. Hasil analisis data menggunakan Spearman rank correlation menunjukan tidak adanya hubungan yang bermakna antara leukosituria dan kadar glukosuria (P = 0,786). Selain itu leukosituria juga tidak memiliki hubungan bermakna dengan jenis kelamin (P = 0,094), durasi diabetes melitus sejak pasien terdiagnosa (P = 0,197) dan usia (P = 0,510). Kesimpulan: Leukosituria tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kadar glukosa urin pada pasien diabetes melitus. %I Universitas Kristen Duta Wacana