TY - THES PB - Universitas Kristen Duta Wacana A1 - 50150005, CRISMORI VERONIKA GINTING N2 - Rekonsiliasi merupakan kebutuhan hidup manusia, yang mendukung terciptanya hubungan yang baru, suasana baru, tatanan yang baru, dan penuh dengan kedamaian. Allah yang berinisiatif memperdamaikan diriNya dengan manusia yang telah berdosa, hanya karena anugerah pengampunanNya kepada manusia. Karena itu, manusia juga harus saling mengampuni sehingga terciptalah perdamaian. Suku Karo memiliki konsep rekonsiliasi kultural purpur sage yang sangat baik untuk tetap dilakukan. Purpur sage sebagai suatu rekonsiliasi kultural bagi suku Karo, merupakan suatu budaya perdamaian. Karena itu, sepantasnyalah orang Karo dan juga Gereja Batak Karo Protestan melakukan purpur sage dalam menguapayakan perdamaian di antara orang yang sedang berkonflik. Konsep purpur sage yang dilaksanakan melalui nunggahken lau simalem-malem (saling menyulangkan air yang telah diambil pada pagi benar sehingga tercipta perdamaian), persada man (makan bersama) dalam satu piring, dan ngerana kalimbubu (kalimbubu memberikan nasehat untuk berdamai) yang sangat menjaga keharmonisan manusia dengan dibata (Allah), dengan sesama manusia melalui sangkep nggeluh (sistim kekerabatan). Purpur sage dilaksanakan pada hari yang baik, dengan maksud yang baik pula yaitu memperdamaikan orang-orang yang berkonflik. Dengan pandangan sedemikian maka jikalau ada konflik di antara orang Karo, maka segera diupayakan untuk mengadakan rekonsiliasi kultural purpur sage. Hal ini dilakukan untuk merajut kembali hubungan yang retak dan menciptakan kedamaian dalam relasi yang baru serta tatanan yang baru pula. TI - PURPUR SAGE SUATU KAJIAN TEOLOGIS TERHADAP REKONSILIASI KULTURAL DALAM SUKU KARO UR - https://katalog.ukdw.ac.id/1346/ EP - 112 Y1 - 2018/07// AV - restricted M1 - masters ID - katalog1346 KW - REKONSILIASI KW - PURPUR SAGE KW - SUKU KARO KW - KAJIAN TEOLOGIS KW - REKONSILIASI KULTURAL. ER -