@mastersthesis{katalog1342, year = {2018}, author = {LEIDI ASTERINA LONTAAN 50130012}, month = {July}, title = {TEORI MOTHERING ADRIENE RICH SERTA GAMBARAN ALLAH DALAM MAZMUR 103 BAGI UPAYA BERTEOLOGI RAHIM INDONESIA}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, keywords = {Perempuan, Patriarki, Konstruksi Sosial, Wacana Rahim, Prokreasi, Non-prokreasi, Motherhood, Mothering, Keragaman, Pengalaman Rahim, Kerahiman, Teologi Rahim, Allah yang Rahimi, Bela Rasa, Inklusif.}, abstract = {Penulis memilih topik wacana rahim perempuan di Indonesia berangkat dari kegelisahan dan keprihatinan akan konstruksi sosial masyarakat patriarkis Indonesia yang terbukti memunculkan kelompok diskriminasi yang baru. Wacana rahim yang berpihak secara dominan pada wacana prokreasi mengakibatkan terpinggirnya wacana non-prokreasi dari ruang lingkup pengalaman rahim itu sendiri. Akibatnya, kriteria utama seorang perempuan ideal ala masyarakat patriarki ialah perempuan yang rahimnya mampu berprokreasi. Dominasi wacana prokreasi ini diperkuat dari berbagai segi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, baik dari segi politik, tradisi dan budaya, sampai pada hukum dan agama, termasuk di dalamnya perspektif teologi Kristen (Teologi Rahim). Dengan latar belakang permasalahan demikian, penulis menawarkan teori mothering Adrienne Rich dan gambaran Allah yang Rahimi dalam Mazmur 103 untuk meninjau timpangnya wacana rahim dalam konteks Indonesia tersebut. Dari perspektif sosial, teori mothering Rich menegaskan pengalaman rahim sebagai pengalaman personal perempuan dalam skala yang luas, mencakup pengalaman prokreasi dan non-prokreasi. Kesetaraan antara dua pengalaman tersebut dikedepankan oleh Rich. Lalu, dari perspektif teologis, Mazmur 103 memperkenalkan sosok Allah dalam gambaran Allah yang Rahimi, yang secara literal menampilkan feminitas Allah, sekaligus dalam pengertian semantiknya mengungkapkan gagasan yang luas mengenai sifat kerahiman. Allah yang Rahimi tidak hanya merangkul pengalaman prokreasi dan non-prokreasi sebagai pengalaman?perempuan,? tetapi juga terbuka pada pengalaman siapapun. Jadi, gambaran Allah yang Rahimi memperluas aspek inklusivitas dalam teori mothering Rich. Dari dua teori/ teks tersebut penulis menyusun kerangka konseptual guna meninjau konteks Indonesia, yakni prinsip interaktif dan relasi timbal balik, prinsip kesetaraan dan orisinalitas, serta prinsip kreativitas dan inklusivitas. Kajian terhadap konteks tersebut kemudian mengerucut pada sumbangsihnya bagi upaya pengembangan Teologi Rahim di Indonesia dengan mengedepankan aspek keseimbangan: teks dan konteks, pengalaman rahim kuantitatif dan kualitatif, serta penggunaan bahasa yang inklusif, yakni salah satunya dengan ?menghidupkan? kembali sapaan Allah yang Rahimi dalam gereja.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/1342/} }