%0 Thesis %9 Masters %A 54170009, Benaya Agus Dwihartanta %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Magister Kajian Konflik dan Perdamaian %D 2019 %F katalog:1130 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Konflik, eksodus, akar masalah, identitas, kepemimpinan, trauma, visi dan misi, spiritualitas, modul pembinaan, trauma healing, CBT – In Vivo, Pemahaman Alkitab, evaluasi, Kirkpatrick, transformasi konflik. %P 115 %T MENRANSFORMASI KONFLIK DEMI MENATA MASA DEPAN: SUATU UPAYA MEMBANGUN KEMBALI JEMAAT GEREJA KRISTEN INDONESIA WONGSODIRJAN DENGAN MENRANSFORMASIKAN KONFLIKNYA %U https://katalog.ukdw.ac.id/1130/ %X Jemaat GKI Wongsodirjan pernah mengalami konflik yang menyebabkan sebagian anggota jemaatnya eksodus dari jemaat tersebut. Agar dapat mentransformasi konflik tersebut dengan benar, maka dilakukan analisis sejarah konflik untuk menemukan akar masalahnya, mengevaluasi penanganan yang sudah terjadi dan melakukan penanganan lebih lanjut. Adapun hasil dari analisis sejarah konfliknya ditemukan lima akar masalah, yaitu ketidakjelasan identitas, kepemimpinan yang buruk, tidak adanya visi, misi dan renstra jemaat, adanya trauma dari konflik sebelumnya, serta spiritualitas dan kehidupan berjemaat yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus. Sementara itu, hasil evaluasi atas penanganannya kurang baik, karena tidak adanya pembinaan tentang identitas, kepemimpinan dan spiritualitas hidup berjemaat, tidak adanya penanganan trauma konflik yang baik, serta sudah disusunnya visi, misi dan renstra jemaat, namun pelaksanaannya kurang berjalan dengan baik, karena tidak konsisten dan kurang lengkap dasar pemikiran dan alat ukurnya. Itulah sebabnya, kemudian dilakukan penelitian pendampingan untuk proses trauma healing dengan metode CBT – In Vivo dalam Pemahaman Alkitab, dilakukan penelitian evaluasi atas visi, misi dan renstra jemaat yang sudah ada dengan metode Kirkpatrick, serta diusulkan modul-modul pembinaan tentang identitas, kepemimpinan dan spiritualitas dan kebersamaan dalam hidup berjemaat. Hasilnya, telah terjadi proses transformasi konflik dalam kehidupan berjemaat tersebut, meskipun belum selesai.